Desa Kwaderan merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Kajoran kabupaten Magelang. Letak dari desa ini sangat setrategis dan termasuk jalan alternatif antar kabupaten. Iklim dari desa Kwaderan yaitu tropis, dengan musim hujan dan kemarau.Udara di Desa Kuwaderan terasa sejuk dan bersih karena banyak pepohonan dan tumbuhan. wilayahnya dekat dengan gunung sumbing. Dengan temperatur udara rata rata 19-28 derajat celcius. Desa Kwaderan juga merupakan desa yang maju dari segi pendidikan, kebudyaan, kesehatan dan sistem pemerintahanya.
 Nama desa ini diambil dari sesorang kyai yang Bernama Mbah Kyai Waderejo. Menurut cerita orang orang zaman dulu, Beliau adalah salah satu anak buah dari Pangeran Diponegoro yang berasal dari kraton Jogjakarta. Beliau sangat dekat dengan pangeran Diponegoro.Â
Pada saat itu terjadi peperangan dengan belanda, beliau lari dari peperangan tersebut dengan membawa istrinya. Istri Dari mbah Kyai Waderejo Bernama Nyi Satri waderejo. Ketika terjadi peperangan dengan belanda istri dari Mbah Kyai Wader disembunyikan disebuah desa yang belum ada namanya. Sedangkan Mbah Kyai Waderejo menetap di sebuah desa yang Berada di Kabupaten Puworejo untuk menyebarkan agama islam.
 Setelah 2 tahun  mereka berpisah dan Menetap di  sebuah Desa yang belum ada namanya. Pada Saat itu Mbah Kyai wader  kembali untuk menjemput istrinya .Beliau belum sempat bertemu  dengan istrinya,  ternyata istrinya sudah meninggal dunia dan dimakamkan di makam siwader yang terletak di Kerajan 1 Desa Kwaderan Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.  Tak lama selah itu  Mbah Kyai Waderejo meninggal dunia dan dimakamkan di Desa Kaliwader, Bener, Purworejo yang lokasinya ada disebelah Timur Desa Kaliboto.Â
Sehingga tempat yang pernah beliau singgahi bersama dengan istrinya memberi pengaruh pada perkembang desa tersebut oleh sebab itu diberi nama Desa Kwaderan Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang dan Desa Kaliwader Kecamatan Bener Kabupaten Puworejo. Banyak orang yang belum mengetahui dan belum ditemukan makam dari Mbah Kyai Waderejo, saat ini masih menjadi misteri orang orang setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H