Mohon tunggu...
KameraSembiring
KameraSembiring Mohon Tunggu... Administrasi - Pranata Humas Madya, BRIN

Kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Tips Sukses Menjadi Liaison Officer (LO)

31 Mei 2023   00:04 Diperbarui: 31 Mei 2023   00:07 3132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : freepik.com

Tahukah kamu, apa yang dimaksud Liaison Officer (LO)?

Sebelum kita membahas tips sukses menjadi LO,  kita harus memahami terlebih dahulu pengertiannya. Apa itu Liaison Officer (LO)? Liaison Officer atau yang familiar disingkat LO adalah profesi yang bertugas menjadi narahubung antara instansi /suatu perusahaan dengan yang lainnya, untuk saling berkoordinasi mensukseskan acara/program. Menurut Tutoo (2011) menyatakan, bahwa LO (Liaison officer) itu dalam bahasa Indonesia berarti Liaison (penghubung) Officer (orang yang bekerja) maksudnya adalah orang yang menjalin hubungan antara dua organisasi untuk berkomunikasi dan mengkoordinasikan kegiatan mereka.

 

 5 Tips Sukses Menjadi LO

Nah pastinya tidaklah mudah jika kita baru melakukan pekerjaan ini. Dari pengalaman saya setidaknya ada 5 Tips sukses menjadi LO. 

  • Pertama, memahami program. Sebagai LO, kita perlu memahami terkait program yang disosialisasikan sehingga dalam menyampaikan  ke mitra lebih paham dan lebih jelas. Penguasaan materi dan syarat untuk mengikuti program, seperti cara bagiamnana mengajukan usulan, mengisi form dan upload dalam proses pendaftaran. Penjelasan dari tujuan program dan hal-hal yang diperlukan agar mitra dapat berhasil melaksanakan kegiatan, semua ini harus dikuasai,agar tidak terjadi miskomunikasi dengan mengajukan  program kita.  
  • Kedua, kolaborasi dengan Tim. Sebagai LO harus luwes dan siap berkoordinasi  dengan Tim LO lainnya. Penentu kebijakan, agar dalam memberikan jawaban kepada penerima informasi jelas dan mudah dipahami. Kolaborasi sangat diperlukan agar apabila ada pertanyaan dari yang membutuhkan dapat diberikan fasilitasi yang terpenuhi. Melalui kolaborasi dan koordinasi dengan tim verifikasi sebagai pengambil keputusan, maka setiap pertanyaan yang dibutuhkan  dapat diberikan jawaban dengan secepat mungkin, sehingga LO menyampaikan jawaban yang dibutuhkan penerima dapat cepat mendapatkan informasi terkait program.
  • Ketiga, menahan emosi, sebagai manusia tentu kita pasti ada keterbatasan, dan mempunyai tingkat emosi yang tinggi bila dalam tugas dianggap tidak baik dan selalu di salahkan, bahkan dianggap pekerjaannya tidak bermanfaat. Sebagai LO hal ini menjadi ujian dan tantangan secara psikologi tentunya harus di pahami agar LO tetap dapat bertugas sebagai fasilitator yang mumpuni. Emosi merupakan hal yang wajib dijaga, karena apabila kelepasan emosi akan mempunyai dampak yang cukup besar dalam melaksanakan tugas sebagai LO. Mengapa demikian, karena apabila emosi yang tidak dapat dijaga, maka kegiatan LO untuk menyampaikan program yang di bebankan kepada seorang LO tidak akan dapat berjalan. Dimana program yang lainnya tidak akan dapat di lanjutkan,  karena sudah terjadi perselisihan dengan penerima program.
  • Keempat, sikap melayani. Dalam menjalankan tugas sebagai LO, maka semua itu kita lakukan dengan prinsip melayani konsumen (mitra) yang tanpa adanya mitra, maka program dan tugas kita akan percuma, sehingga misi dan visi dalam menjalankan program yang di komunikatori oleh LO akan berhenti. Untuk itu setiap memberikan informasi dan membantu dalam memfasilitasi selalui berprinsip memberikan pelayanan yang terbaik, dan bangga kita patut berbangga,apabila pelayanan itu dapat diterima orang lain dan berhasil. Kita selalu berupaya melayani dengan tersenyum dan memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada mitra sebagai penerima program kita.
  • Kelima. tegas dan sesuai fakta, setiap program-program kegiatan yang kita sampaikan kepada mitra harus jelas, dan sesuai fakta. Hal ini dikarenakan, kita sebagai LO menjadi awal dalam komunikasi yang harmonis untuk menjalin kerja sama kedepannya. Bila sejak awal komunikasi LO sudah ada hambatan, maka kedepannya untuk program lainnya akan mendapatkan hambatan yang kurang harmonis dalam berkomunikasi.

Sebagai LO bukan berarti apa yang disampaikan dan di ajukan ke penerima program, semua akan di setujui LO. Sebagaimana program yang dilaksanakan mempunyai  pertanggung jawaban kepada pimpinan. Sebagai LO, mempunyai prinsip yang tegas dalam arti mengikuti sesuai Standard Operating Procedures (SOP) yang harus dipatuhi dengan tidak menyimpang dari aturan. Setiap program yang disampaikan ke Mitra  harus sesuai dengan fakta. Bila penerima program sudah tidak sesuai dengan SOP maka harus diberikan ketegasan dalam memberikan jawaban dan kesimpulan.

Itu tadi 5 tips sukses sebagai LO, dari pengalaman saya. Keberhasilan kita sebagai LO terjadi, apabila program-program kegiatan yang kita sampaikan dapat dipahami penerima program. Peran sebagai LO dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, maka penerima program akan nyaman dan program akan berjalan dengan lancar dan sukses.(KS)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun