Bagaimana mungkin DPR mampu mengoptimalkan fungsi dan kinerja pokoknya menyangkut agenda legislasi, pengawasan, dan penganggaran; kalau perilaku normative kesehariannya masih didominasi oleh perilaku koruptif, malas-malasan, skandal seks, dan miskin empati terhadap rakyat kecil. Siapa paling bertanggung jawab atas wajah buram DPR hari-hari ini? Pastinya, merosotnya citra DPR merupakan potret kegagalan parpol.
Membaca kolom hikmah yang senantiasa diposting oleh senior saya (maaf bu, pinjam untuk disebarkan….) bahwa dalam konteks kaidah keimanan saya dan sangat relevan sekali dengan kondisi ‘sosial politik’ kekinian Indonesia terutama ‘Potret Buram’ DPR kita, Sayyidina Ali bin Abi Thalib menarasikan kekhawatirannya dengan pernyataan;
“Saya kuatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan..., Saat itu :
Keyakinan hanya tinggal pemikiran, yang tak berbekas dalam perbuatan...
Banyak orang baik tapi tak berakal...
Ada orang berakal tapi tak beriman...
Ada yang fasih berdaliltapi berhati lalai...
Ada yang khusyuk ibadah namun sibuk dalam kesendirian...
Ada ahli ibadah tetapi mewarisi kesombongan iblis...
Ada ahli maksi'at namun rendah hati bagaikan sufi...
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat...
Ada yang banyak menangis karena tak mensyukuri nikmat...
Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat...
Ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut...
Ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan...
Ada pelacur yang tampil jadi figur...
Ada orang punya ilmu tapi tak paham...
Ada yang paham tapi tak menjalankan...
Ada yang pintar tapi membodohi...
Ada yang bodoh tapi tak tau diri...
Ada orang beragama tapi tak berakhlak...
Ada yang berakhlak tapi tak bertuhan...
Lalu di antara semua itu dimana aku berada...???"
Say No to ‘anggota’ DPR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H