Mohon tunggu...
Kamelia Rahma
Kamelia Rahma Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Saya adalah seorang karyawan yang menyempatkan kembali untuk terjun ke dunia pendidikan dikala padatnya waktu kerja.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

White Hat, Hacker Anti Red Flag

19 Juli 2022   08:29 Diperbarui: 19 Juli 2022   09:29 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Terdapat beberapa tokoh yang dikenal sebagai White Hat sekaligus salah satu orang dibalik berdirinya Ethical Hacker di Indonesia, salah satunya adalah Teguh Aprianto. Teguh adalah praktisi keamanan siber sekaligus salah satu orang dibalik berdirinya Ethical Hacker di Indonesia. Tujuan didirikan Ethical Hacker ini untuk mereka yang memiliki kemampuan di bidang keamanan cyber agar menggunakan kemampuan tersebut untuk hal -- hal yang positif.

Sebelum menjadi seorang praktisi, Teguh mengaku mantan seorang peretas "Black Hat" yang menggunakan keterampilan dan pengetahuannya untuk melakukan aktivitas illegal. Namun, lika-liku kehidupan akhirnya membawanya menjadi "White Hat".

Teguh bahkan sempat menyinggung soal program Badan Siber dan Sandi Negara yang intinya menampung laporan celah keamanan di situs pemerintah dari para peretas. Namun, program tersebut telah ditutup karena secara SOP tidak jelas, seperti contohnya dari segi perlindungan bagi peretas yang melapor.

Disamping itu, Teguh bercerita mengenai pengalamannya berurusan dengan polisi ketika Sistem Informasi Personel Polri diretas. Dia mengaku sampai harus diperiksa di Bareskrim Polri usai menemukan data SIPP Polri dijual oleh peretas asal Iran bernama hojatking di RaidForums. Meskipun tidak ditahan dan dinyatakan bertanggungjawab, Teguh mengaku terkejut bahwa ternyata data milik Polri masih bisa diretas. Bahkan, dia sempat melihat data milik Densus 88 Antiteror yang seharusnya sangat rahasia, namun data tersebut bisa dimiliki oleh seorang peretas.

Di Ethical Hacker Indonesia, Teguh menyampaikan pihaknya membuat sesuatu untuk merubah stigma publik terhadap peretas. Diantaranya, organisasi itu membuat situs Kawal Corona, Periksa Data, hingga Laporkan Penipuan. Dengan hadirnya sejumlah proyek itu, Teguh berharap publik bisa merubah pandangan negatifnya terhadap Hacker menjadi positif.

Penulis : Kamelia Rahma & Cika Putriwennisa (Mahasiswi Universitas Pamulang)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun