Mohon tunggu...
Kamaruddin
Kamaruddin Mohon Tunggu... Jurnalis - .

Mengingat bersama dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peringati International Women's Day, FAMM Indonesia Dorong Kesetaraan Gender

12 Maret 2022   14:41 Diperbarui: 12 Maret 2022   14:51 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota FAMM Indonesia | Febby Ramadhani | Foto : (Dokpri)

Banda Aceh - Peringati International Women's Day, Forum Aktivis PereMpuan Muda Indonesia (FAMM-I) mendorong kesetaraan gender di Indonesia. Termasuk kesetaraan gender dalam menjadi pemimpin.

Hal itu disampaikan dalam pelatihan advokasi dan kepemimpinan perempuan yang diadakan FAMM Indonesia dengan tema "perempuan cerdas, perempuan bergerak dalam rangka perayaan hari perempuan sedunia" yang diselenggarakan di Ivory Cafe Banda Aceh, Sabtu, 12 Maret 2022.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari kelompok dan lembaga anak muda di Aceh. Acara ini didukung oleh FAMM Indonesia, We Lead, In Partnership With Canada, JASS Just Power dan bekerjasama dengan Flower Aceh, PKBI Aceh, KOPRI Aceh dan Leto.

Anggota FAM Indonesia, Febby Ramadhani, mengatakan tujuan kegiatan ini adalah mengajak perempuan muda untuk sadar bahwa mereka layak menjadi pemimpin. Apabila tidak bisa menjadi pemimpin organisasi setidaknya bisa menjadi pemimpin untuk diri sendiri.

"Kita melihat ada beberapa pemimpin perempuan di Indonesia, tapi presentasenya dibandingkan pemimpin laki-laki memang lebih jauh," kata Febby yang juga fasilitator dalam kegiatan tersebut.

Sementara di Aceh, kata Febby, memiliki beberapa pemimpin perempuan dari dulu, mulai dari Malahayati hingga Cut Nyak Dhien. Kemudian, di era modern ada pemimpin perempuan seperti Illiza Sa'aduddin Djamal.

Febby menjelaskan alasan perempuan harus menjadi pemimpin, karena laki-laki tidak bisa memposisikan diri sebagai perempuan. Hal itu akan mempengaruhi kebijakan yang akan diterapkan. Perempuan dan laki-laki memiliki kapasitas yang sama menjadi pemimpin. "Hanya saja kesempatan yang didapatkan perempuan masih kurang," tambahnya.

Febby berharap adanya keseteraan gender di Indonesia. Perempuan dan laki-laki harus mendapatkan kesempatan dan akses yang sama. Ketika perempuan dan laki-laki keterlibatannya sama maka akan menciptakan kesejahteraan.

"Kalau ada pemimpin perempuan ada yang membawa isu perempuan dan memunculkan permasalahan yang terjadi pada perempuan," tutur Febby.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun