Mohon tunggu...
Kamaruddin
Kamaruddin Mohon Tunggu... Jurnalis - .

Mengingat bersama dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prodi HI Umuslim Kolaborasi dengan Amikom Yogyakarta Bahas Paradiplomasi

10 Februari 2022   13:12 Diperbarui: 10 Februari 2022   13:54 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Webinar nasional Prodi HI Umuslim dengan Universitas Amikom Yogyakarta bahas tentang paradiplomasi | Foto : Humas Umuslim

Bireuen - Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) Universitas Al-Muslim (Umuslim), Bireuen Aceh kolaborasi dengan Universitas Amikom Yogyakarta bahas tentang paradiplomasi.

Kegiatan tersebut berlangsung secara virtual melalui webinar nasional dengan tema 'Paradiplomasi: Kompleksitas Kerjasama Luar Negeri Daerah di Indonesia (Provinsi Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Aceh)', Rabu, 9 Februari 2022.

Webinar ini merupakan hasil kerjasama antara Prodi HI Umuslim dengan Prodi HI Universitas AMIKOM Yogyakarta.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Umuslim, Rahmad, menyambut baik kegiatan ini sebagai bagian implementasi merdeka belajar kampus merdeka dan Memorandum of Agreement (MoA) antara FISIP Umuslim dan Fakultas Ekonomi dan Sosial (FES) Universitas AMIKOM Yogyakarta.

Terutama kajian tentang hubungan kerjasama luar negeri daerah, khususnya Aceh dengan daerah-daerah yang ada di luar negeri.

"Saya berharap dengan kegiatan dan tema seperti ini, ada kolaborasi berkelanjutan antara kedua daerah untuk memajukan pendidikan dan kerjasama Internasional daerah," kata Rahmad dalam sambutannya.

Dekan FES AMIKOM Yogyakarta, Emha Taufiq Luthfi, mengatakan webinar ini selain memberikan pengetahuan baru terkait paradiplomasi, studi kasus yang diangkat merupakan dua daerah istimewa yang ada di Indonesia. "Yang juga memiliki kedekatan emosional secara historis," tutur Emha.

Ketua Prodi HI Umuslim, Fauzi, mengatakan webinar ini sebagai langkah kontribusi positif bagi mahasiswa dan masyarakat serta pemerintah Aceh terkait pentingnya kerjasama Aceh dengan daerah-daerah di luar negeri, khususnya Malaysia dan Turki.

"Hal yang perlu menjadi perhatian ke depannya adalah kerjasama luar negeri daerah tidak hanya sebatas pemenuhan MoU, lebih daripada itu dibutuhkan "kebijakan kaya" untuk meningkatkan kolaborasi daerah dengan luar negeri melalui tindakan nyata demi kesejahteraan masyarakat dan kejayaan kembali Aceh," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun