Mohon tunggu...
Kamaruddin
Kamaruddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengingat bersama dengan cara menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

David Hume: Filsuf Pahlawan Kaum Skeptis dan Empiris

3 November 2021   10:53 Diperbarui: 3 November 2021   11:06 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi David Hume | istimewa

"Tidak ada alasan pembenaran kepercayaan bahwa ada kepastian sebab akibat dari urutan sebuah peristiwa." begitulah ungkapan terkenal David Hume.


David Hume (1711-1776) adalah seorang filsuf yang menjadi pahlawan bagi kaum skeptis dan empiris. Menurutnya, pengetahuan yang sebenarnya, ialah pengetahuan yang diperoleh melalui indra, jika tidak melalui indra harus ditolak.

Hume hanya menganggap sahih pengetahuan yang didapatkan berdasarkan indra saat pengamatan atau empirisme. Hume juga mengakui, bahwa pengetahuan yang diperoleh dari indra itu sangat terbatas.

Hume mengatakan identitas diri hanya sebuah ilusi, yang sebenarnya tidak ada. Kata dia, yang ada hanya pengalaman yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap sebuah peristiwa yang kemudian menghasilkan kejadian yang lain sehingga dipersepsikan kejadian awal menyebabkan kejadian berikutnya.

Skeptisme Hume bertolak belakang dengan logika induktif. Menurutnya, logika induktif secara general tidak berlogika.

Namun, dalam disertasinya, Treatise on Human Nature, Hume benar-benar bersusah payah untuk mempelajari pengalaman psikologis untuk memperoleh prinsip-prinsip umum. 

Ia tampaknya gagal, karena keseluruhan struktur bangunan ide dan kesan diturunkan dari model Kartesian yang paling tidak disarankan. Filsafat Hume masih menjadi masalah bagi filsafat modern terutama penolakannya pada logika induktif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun