"Jadi sangat memudahkan saya. Awalnya saya cuma singgah untuk isi bensin, karena saya liat ada cafe saya singgah. Rupanya tempatnya sangat nyaman. Ada mini marketnya lagi. Jadi nanti diperjalanan saya tidak repot-repot lagi isi bensin dan belanja," ungkap Haya yang merupakan warga Bireuen.
Sementara itu, Owner D' Energy Cafe & Traditional Food, Nahrawi Noerdin, mengatakan D'Energy Cafe merupakan satu-satunya cafe dengan menu yang sangat komplit, dan akan terus melakukan update menu-menu terbaru sesuai apa yang dibutuhkan oleh masyarakat di Aceh, khususnya Aceh Besar. Setiap ada menu baru selalu diposting melalui akun Instagram @denergycafe.
Menu-menu favorit yang disediakan di D'Energy Cafe jarang ditemukan di tempat lain mulai dari minuman, makanan hingga cemilan seperti, sitrun madu energy, teh telur energy, coffee kurma hingga nira lemon. Untuk makanan, ada mie ayam energy, nasi mandhi ayam, dan sate energy. "Ada juga Pisang Kelapa, cemilan jaman dulu yang kita upgrade lagi," ujar Nahrawi.
Nahrawi akrab disapa Toke Awi, D'Energy Cafe akan terus berupaya melestarikan cita rasa kuliner Aceh agar menjadi pilihan selera publik.
Kini restoran bergaya Aceh modern itu menjadi primadona sebagai tempat nyaman untuk pertemuan masyarakat dan pejabat publik lokal. D'Energy Cafe juga sudah pernah disambangi sejumlah artis Ibukota seperti Zaskia Sungkar, serta idola baru musik dangdut Faul Lida Indosiar dan lainnya.
Tidak hanya kalangan artis, D'Energy juga pernah didatangi pengusaha sukses Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno, yang sekarang diberi kepercayaan menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia. Sandiaga Uno kala itu terpincut dengan rasa mie Aceh ala D'Energy.
Sementara itu, selama pandemi COVID-19, D'Energy Cafe menjadi pelopor pertama di bisnis kuliner di Aceh dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat, mulai dari karyawan hingga pelanggan. Sehingga, kenyamanan pengunjung khususnya di Cafe D'Energy terjamin. Hal itu dilakukan dalam upaya pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang semakin hari, semakin meningkat di Provinsi Aceh.
Sunset yang tadinya garang di ufuk barat, sudah tenggelam bersamaan dengan datangnya malam. Pucuk daun padi yang menguning sudah redup. Azan berkumandang dari penjuru desa mulai terdengar. Saya mengambil langkah, menjalankan ibadah. Hari ini 'Pisang Dioksida' sudah mampu membalas kerinduan saya pada kampung halaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H