Mohon tunggu...
Sosbud

Peran Pancasila Mengatasi Pengaruh Paham Liberalisme

19 April 2015   23:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:54 4869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Era globalisasi saat ini budaya lokal bangsa indonesia semakin terjepit dan terpinggirkan. Dalam kancah dunia internasional saat ini telah menempatkan dominasi dunia barat sebagai penguasa terbesar dalam berbagai bidang kehidupan di bumi, sehingga budaya bangsa Indonesia akan tergerus dan semakin terkikis di tanah airnya sendiri.

Karena begitu pesatnya arus globalisasi, masyarakat indonesia sudah mulai mengikuti budaya barat yang sesungguhnya tidak sesuai dan bertentangan dengan nilai-nilai yang tercantum dalam pancasila. Selain itu, pemahaman yang salah tentang Hak asasi manusia yang diterjemahkan dengan boleh berbuat semaunya dan tak peduli apakah merugikan atau mengganggu hak orang lain. Selain itu, sejumlah amandemen terhadap UUD 1945 telah mengubah haluan negara Indonesia menjadi ke arah liberalisme. Budaya politik musyawarah mufakat yang menjadi karakter bangsa diubah menjadi persaingan bebas politik tanpa batas.ditambah lagi kita juga mengubah landasan kerjasama di bidang ekonomi menjadi berlandaskan pada persaingan bebas. Dari hal itu semua sudah jelas bahwa tanpa disadari bangsa kita telah menganut paham liberalisme yang tidak cocok diterapkan dan sangat merugikan bagi bangsa indonesia. Karena bertentangan dengan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila.

Peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memegang peranan penting. sebagai ideologi terbuka , Pancasila pada prinsipnya dapat menerima unsur – unsur dari bangsa lain sepanjang tidak bertentangan dengan nilai – nilai dasarnya. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan pemahaman dan pengamalan Pancasila selalu berkembang sesuai dengan dinamika perkembangan zaman. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa Indonesia. Pasalnya, setiap bangsa di dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai pedoman dalam memandang setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut .

Oleh karena itu, kita harus pintar-pintar budaya mana yang sesuai dan mana yang tidak sesuai dengan nilainilai pancasila. Selain itu kita harus menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dalam berbangsa dan bernegara. Sehingga apa yang dikatakan bung karno dalam tri sakti yaitu berdaulat di bidang politik untuk membangun kekuatan politik bangsa dalam menghadapi dominasi politik asing, berdikari di bidang ekonomi untuk mengakhiri eksploitasi ekonomi oleh penjajahan asing model baru, serta berkepribadian di bidang budaya untuk menghadapi penetrasi budaya bangsa asing yang menguasai cara pandang dan perilaku bangsa dapat benar benar terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun