Mohon tunggu...
Kamal Ramdhan
Kamal Ramdhan Mohon Tunggu... Lainnya - Kampung Cokelat

Seorang ayah...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Touch Screen, Teknologi Kemunduran Jaman

20 Oktober 2010   15:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:15 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebetulan saya orangnya gaphand (gagap handphone). Dari dulu sampai sekarang HP saya tidak ganti-ganti. Masih bertahan dengan layar hitam putih, atau karena tidak mampu beli yang baru kali, he he.. Kenapa harus ganti lha wong masih bisa dipakai. Akhir-akhir ini saya cukup gelisah merasakan makhluk satu yang bernama tekanan sosial. Tekanan sosial telah membuat orang yang tadinya hanya membutuhkan HP untuk sekedar sms dan telephon harus rela menabung atau menyisihkan uang lebihnya demi HP baru agar tidak dikatakan ketinggalan jaman oleh teman-temannya. Karena makhluk yang bernama tekanan sosial itulah teknologi handphone menjadi cepat berkembang. Perkembangan teknologi HP atau teknologi mobile sungguh luar biasa. Saya sampai berdecak kagum dibuatnya. Bagaimana tidak, hampir setiap bulan bahkan minggu barangkali kita bisa melihat teknologi HP terbaru. Fitur-fitur yang ditawarkan semakin canggih hanya dalam hitungan bulan, bahkan minggu. [caption id="attachment_297043" align="alignleft" width="300" caption="ber hp dan ber laptop ria (flickr.com)"][/caption] Pada akhirnya yang diuntungkan adalah konsumen karena ketatnya persaingan. Tapi lama-kelamaan saya seperti melihat sampah yang setiap hari berkeliaran di saku atau di tangan para pemegang HP. Dan yang lebih membuat saya heran, saya sering menemui orang yang membawa HP sampai 3 bahkan 5 biji dalam kantongnya, dan semuanya aktif dengan operator berbeda-beda. Sungguh, saya tidak habis pikir. Lepas dari itu semua, saat ini teknologi touch screen sudah mulai menggeser teknologi lama yang mengandalkan perangkat keras seperti keyboard dan tekanan jari untuk mengeksekusinya. Dengan teknologi touch screen rasanya jari-jari tangan terasa dimanjakan karena tidak terlalu membutuhkan tenaga hanya untuk menekan tombol "kirim" misalnya. Tapi saya kok menjadi merasa aneh saat saya sentuh tombol-tombol keyboard virtual itu, (saya pernah sekali meminjam hp touch screen milik teman). Anehnya begini, ketika saya sentuh-sentuh tombol virtual dari hp yang berlayar agak lebar tersebut saya menjadi sedikit lebih lelah daripada mencet hp jadul dengan layar kecil dan keypad yang kecil pula. Jari-jari saya tidak harus bergerak kesana kemari untuk memasukkan huruf atau tombol "Ok" misalnya. Kedua, saya harus memegang hp dengan kedua tangan. Tangan satunya menggenggam sedang tangan satunya lagi menyentuh layar, jikapun saya memegang dengan satu tangan dan menggunakan jari jempol, lagi-lagi saya membutuhkan tangan satunya untuk sentuhan dilayar yg agak keatas. Ketiga, saya tidak bisa lagi memencet tombol keypad dengan tanpa melihat layar seperti memegang hp jadul saya. Saya harus melotot terus ke layar agar jari saya tidak salah sentuh. Keempat, ini belum pernah saya lakukan. Saya merasa teknologi layar sentuh (touch screen) adalah teknologi kemunduran jaman, bukan kemajuan jaman. Bayangkan jika ada layar komputer atau tablet pc yang menggunakan layar sentuh. Padahal lengan tangan kita rata-rata maksimal sepanjang 70cm, dan tidak mungkin rentangan tangan kita sepanjang itu jika sedang menyentuh layar. maka itu berarti cahaya layar akan lebih dekat ke mata kita. Bedakan dengan menggunakan mouse dengan kabel atau bluetooth misalnya, kita bisa membuat layar komputer lebih nyaman dengan menjauhkan sedikit dari mata kita ketika lelah. Tapi dengan layar sentuh, itu tidak mungkin. Jadi saya berani mengatakan, teknologi touch screen adalah teknologi kemunduran jaman, saya tidak mengatakan ketinggalan jaman tapi "sedikit" lebih mundur kebelakang. Rasanya masih lebih nyaman memakai mouse. Dengan sedikit gerakan bisa mengarah ke pojok, keatas, kekanan dan kekiri layar. Atau saya lebih nyaman dengan hp jadul saya. Dengan tanpa melihat, saya bisa menulis sms ke seseorang tanpa diketahui orang di depan saya. Tapi sampai saat ini rasanya tekanan sosial itu semakin kuat, kanan kiri sudah pada pakai layar sentuh, pake BB, pake HP QWERTY, wah gimana ini... ?

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun