Mohon tunggu...
Kamal Ramdhan
Kamal Ramdhan Mohon Tunggu... Lainnya - Kampung Cokelat

Seorang ayah...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sesuatu Menjadi Mudah Karena Terbiasa

26 Maret 2010   09:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:11 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ada orang bilang "menulis itu mudah", ada juga yang bilang "menulis itu tidak gampang". Yang lebih dahsyat adalah ada orang berkata "menulislah, apapun yang ada dalam pikiranmu, maka menulis akan menjadi mudah". Semua perkataan diatas memang benar karena menulis itu memang tidak mudah bagi yang belum terbiasa tapi menjadi mudah bagi yang sudah terbiasa, apa lagi yang memang mempunyai bakat dalam dunia tulis menulis. Tapi saya lebih suka perkataan terakhir karena kata-kata tersebut mengandung ungkapan memotivasi orang dan sekaligus menjabarkan bagaimana caranya agar terbiasa menulis. Menurut saya menulis itu kegiatan yang harus dilakukan secara terus menerus, itulah kenapa ada orang yang disebut sebagai "penulis" karena dia melakukan kegiatan menulis seperti kegiatan sarapan pagi hari yang harus selalu dilakukan untuk terus membuatnya berenergi. Seorang penulis tidak akan tinggal diam melihat berbagai fenomena di sekitarnya yang menurutnya harus disampaikan kepada orang lain melalui tulisan. Saya sendiri merasa bahwa menulis bukan pekerjaan yang mudah plus bukan juga pekerjaan yang terlalu sulit. Karena kenyataannya menulis memang membutuhkan energi dan kadang energi itu terasa melemah karena tidak ada inspirasi, atau mungkin malas mencari inspirasi. Tapi kawan ! sebenarnya inspirasi itu bisa datang kapanpun dan saat berada dimanapun, seperti saat ini tiba-tiba saya diingatkan dengan pesan teman saya beberapa tahun lalu (saat saya masih di bangku kuliah). Teman saya berkata seperti ini; "Kalau kamu ingin bisa menulis, caranya gampang. Tulislah apa yang kamu lakukan dari mulai bangun tidur sampai menjelang tidur kembali di buku harian. Jangan pedulikan tulisan kamu jelek atau bagus, pokoknya tulis saja, Nanti jika kira-kira sudah berjalan enam bulan, baca kembali tulisanmu, jika kamu mentertawakan tulisanmu sendiri itu artinya kamu sudah bisa menulis". Kata-katanya sederhana, tapi bukankah pesan teman saya itu mengandung arti bahwa menulis itu membutuhkan latihan. Sesuatu akan terlatih jika dilakukan berulang ulang secara terus menerus dan kita akan melihat bagus atau tidaknya tulisan kita jika telah mengerti letak kelemahan tulisan kita sendiri. Ternyata pesan teman saya tersebut tidak sia-sia karena buktinya salah satu tulisan saya berhasil merayu sang redaktur dan akhirnya nangkring di headline kompasiana, wah bangga. Alah, baru di kompasiana saja sudah bangga. Eh, jangan salah, kompasiana adalah komunitas yang luas. Disini ada kalangan dari anak-anak sekolah sampai dengan yang bergelar doktor loh, dan dari sekian ribu kompasianer yang tersebar di seluruh dunia saya salah satu yang pernah mengisi headline kompasiana. Ah, kawan, izinkanlah saya narsis sejenak. Siapa tahu ada yang terinspirasi dari tulisan saya ini. Salam kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun