Banyak orang-orang tidak beruntung yang waktunya habis demi mengurusi hal-hal yang tidak produktif. Ada juga orang-orang yang ‘sepertinya’ beruntung. Hidup sibuk dengan rutinitas yang tak kenal waktu tapi sebenarnya hanya mengumpulkan dosa sebagai bahan bakar api neraka, ngurusin proyek, ngurusin anggaran tapi di belakang diam-diam sikut sana sikut sini, mengambil yang bukan haknya. Sebenarnya hidup itu sederhana, kitalah yang kadang membuatnya sulit.
Saya suka hal-hal yang sederhana, makanya saya beri judul artikel ini dengan judul “Membuat Penetas Telur Sederhana” karena ayam saja yang tidak pake modal bisa menetaskan telurnya, kenapa kita tidak bisa.
Kok jadi seperti artikel filsafat. Oke, langsung saja kita siapkan bahan untuk membuat penetas telur. Oh ya, di pasaran penetas telur umumnya berharga 350 sampai 500 ribu rupiah. Kalau penetas telur yang saya buat ini hanya beberapa ribu saja modalnya. Yang harus kita siapkan:
- gunting atau cutter,
- Box bekas kertas photo copy,
- plastic mika yang biasa dipake sampul,
- thermometer ruangan (thermometer ruangan ya, bukan thermometer buat ngukur suhu anak ketika sakit). Termometer bisa dibeli di toko elektronik.
- Botol air mineral bekas.
- Lampu bohlam ukuran 5W 2 buah beserta kabel dan perlengkapan lain supaya lampu bisa menyala, atau satu juga boleh tergantung nanti karena di beberapa daerah suhu bisa berbeda, jika masih kurang bisa beli lampu ukuran 10W.
- Dua spidol beda warna
- Selembar kertas yang agak tebal dan bekas box lampu untuk membuat teropong.
- lakban secukupnya.
Langkah pembuatan, beri lubang tutup box sehingga menyerupai gambar berikut.
Beri plastic mika dari dalam supaya bisa dilihat proses inkubasi dari luar.