Mohon tunggu...
Kamaluddin Mahfudz
Kamaluddin Mahfudz Mohon Tunggu... Guru - Penulis freelancer

Menulis tentang pendidikan dan lain lainnya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Bantahan Tom Lembong dari Tuduhan Gibran tentang Tesla Tidak Menggunakan Nikel

23 Januari 2024   19:35 Diperbarui: 23 Januari 2024   19:41 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) Thomas Lembong (REUTERS/Willy Kurniawan) 

Debat keempat Pilpres 2024 yang berlangsung pada Minggu (21/1) malam menampilkan pertarungan sengit antara dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (PRABOWO). Salah satu isu yang menjadi sorotan adalah baterai mobil listrik, khususnya peran nikel sebagai bahan baku utama.

Gibran, yang merupakan cawapres nomor urut 2, menuduh Co-Captain Timnas AMIN, Thomas Lembong, melakukan kebohongan publik dengan menyatakan bahwa mobil listrik produksi Tesla tidak menggunakan nikel, melainkan baterai LFP (lithium ferro-phosphate). Gibran menganggap hal ini sebagai bentuk penghinaan terhadap Indonesia, yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.

"Kita itu Indonesia sekarang adalah negara dengan cadangan nikel terbesar sedunia, ini kekuatan kita, bargaining kita, jangan malah bahas LFP itu sama aja promosikan produk China," ujar Gibran.

Gibran juga mengejek Cak Imin, cawapres nomor urut 1, yang tidak paham apa itu LFP. "Ini agak aneh ya, yang sering ngomong LFP itu timsesnya, tapi cawapresnya nggak paham LFP itu apa, kan aneh. Sering bicara 'LFP, LFP, Lithium Ferro Phosphate, Tesla nggak pakai nikel'. Ini kan kebohongan publik. Mohon maaf, Tesla itu pakai nikel pak," kata Gibran.

Namun, tuduhan Gibran ternyata tidak sepenuhnya benar. Menurut data yang saya temukan dari hasil pencarian web, Tesla memang masih menggunakan nikel untuk beberapa model mobil listriknya, seperti mobil niaga, SUV, dan kendaraan komersial pengangkut barang lainnya. Namun, Tesla juga sudah mulai beralih ke baterai LFP untuk model mobil listrik kelas standar, seperti Model 3 dan Model Y, yang diproduksi di pabriknya di China.

Hal ini juga dibenarkan oleh Tom Lembong, yang membantah tuduhan Gibran dengan menjelaskan bahwa yang dimaksudnya Tesla tidak menggunakan nikel adalah Tesla yang diproduksi di China, bukan semua Tesla. "Saya kira harus dilihat lagi ya, yang saya sebut di podcast itu adalah semua mobil Tesla yang dibuat di Tiongkok, bukan semua mobil Tesla," kata Tom Lembong.

Tom Lembong juga mengatakan bahwa baterai LFP memiliki beberapa keunggulan dibandingkan baterai nikel, seperti lebih murah, lebih tahan lama, dan lebih aman. Ia menilai bahwa baterai LFP adalah masa depan industri mobil listrik, dan Indonesia harus siap menghadapi perubahan tersebut.

"Jadi 100% dari semua mobil Tesla yang dibuat di Tiongkok, menggunakan baterai yang mengandung 0% nikel dan 0% kobalt. Jadi namanya LFP, ini pakai besi, pakai fosfat, masih tetap pakai lithium, tapi sudah tidak pakai nikel dan kobalt," kata Tom Lembong dalam podcast Total Politik.

Dari artikel ini, dapat disimpulkan bahwa pernyataan Tom Lembong tentang mobil Tesla dan nikel tidak sepenuhnya salah, melainkan berdasarkan fakta dan data yang ada. Tuduhan Gibran terhadap Tom Lembong dan Cak Imin juga tidak sepenuhnya benar, melainkan berdasarkan asumsi dan kesalahpahaman. Oleh karena itu, perlu adanya klarifikasi dan verifikasi lebih lanjut mengenai isu ini, agar tidak menimbulkan kesalahinformasian dan kebingungan di masyarakat.(km)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun