TikTok telah menjadi fenomena global dalam beberapa tahun terakhir. Dengan lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan, platform ini berhasil menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan. Selain menjadi sumber hiburan, TikTok juga menciptakan tren dan standar baru yang memengaruhi gaya hidup, penampilan, hingga cara berpikir masyarakat. Kenapa hal ini bisa terjadi?
Ada banyak faktor yang menjadikan tik-tok ini menjadi kiblat bagaimana kehidupan ini berjalan seharusnya  bagi sebagian masyarakat, tentunya ini hal tersebut akan sangat berdampak buruk. sosial media sejatinya hanya "dunia maya" artinya dunia yang bukan sebenarnya, orang-orang cenderung akan memposting hal-hal yang membahagiakan dan tidak tidak akan memposting hal yang memalukan. ada banyak alasan terkaithal tersebut, apakah ingin mendapat pengakuan atau validasi dari orang lain bahwa orang itu pintar, kaya atau berkecukupan dan lain sebagainya.Â
mari kita ulas apa saja faktor-faktor tersebut.
1. Pengaruh Algoritma yang Canggih Algoritma TikTok dirancang untuk memahami preferensi pengguna dengan sangat akurat. Konten yang muncul di halaman "For You" dipersonalisasi berdasarkan minat individu, membuat pengguna merasa relevan dengan tren yang sedang populer. Akibatnya, standar-standar yang diciptakan di TikTok seperti gaya berpakaian, tutorial kecantikan, hingga pola komunikasi, menjadi cepat diterima dan diadopsi oleh banyak orang. tidak hanya itu tik-tok juga dapat merubah mindset individu lewat quotes-quotes yang bertebaran, asalkan quotesnya relate dengan kehidupan yang orang lain alami, hal tersebut dianggap benar tanpa melakukan verifikasi dan validasi terkait informasi tersebut.
2. Daya Tarik Visual dan Format Pendek Konten TikTok yang berdurasi pendek dan bersifat visual sangat cocok dengan pola konsumsi informasi masyarakat modern. Dengan rentang perhatian yang semakin pendek, format ini memungkinkan pesan atau tren diserap dengan cepat. Standar TikTok, seperti "aesthetic lifestyle," tantangan dance, atau tips praktis, lebih mudah diikuti karena sederhana dan cepat dipahami. Hal tersebut menjadi sangat miris karena banyak masyarakat yang mengkonsumsi informasi secara tidak utuh dan membuat persepsi yang kurang baik.
3. Fenomena Viral dan Peer Pressure Salah satu kekuatan TikTok adalah kemampuannya membuat konten menjadi viral dalam waktu singkat. Ketika suatu tren atau standar mulai populer, orang cenderung ingin mengikuti agar merasa "in" atau tidak ketinggalan zaman. Fenomena ini diperkuat oleh tekanan dari lingkungan sosial, baik itu teman, keluarga, maupun komunitas online.Â
4. Kebutuhan Akan Pengakuan dan Validasi Masyarakat cenderung mencari pengakuan sosial, dan TikTok menyediakan platform untuk mendapatkan validasi tersebut melalui jumlah like, komentar, dan share. Standar yang diterapkan di TikTok sering kali menjadi tolok ukur untuk mendapatkan perhatian atau popularitas, sehingga banyak orang yang secara tidak sadar menyesuaikan diri dengan standar tersebut.Â
5. Kolaborasi dengan Influencer dan Brand Influencer TikTok memiliki peran besar dalam membentuk standar di platform ini. Dengan jutaan pengikut, mereka mampu mengarahkan tren dan pola pikir masyarakat. Selain itu, banyak brand yang bekerja sama dengan influencer untuk mempromosikan produk atau gaya hidup tertentu, yang kemudian menjadi bagian dari standar TikTok.Â
6. Kemudahan Akses dan Partisipasi TikTok memungkinkan siapa saja untuk menjadi kreator konten tanpa membutuhkan peralatan mahal atau keahlian khusus. Hal ini menciptakan inklusivitas yang membuat standar TikTok terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Ketika sesuatu terasa dapat dicapai, orang lebih cenderung untuk mencoba dan mengadopsinya.Â
7. Pengaruh Psikologis dan Identitas Diri TikTok tidak hanya memengaruhi perilaku, tetapi juga persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri. Standar yang diterapkan di TikTok sering kali menjadi acuan dalam membangun identitas diri, terutama bagi generasi muda yang sedang mencari jati diri. Mereka melihat TikTok sebagai cerminan tren global yang harus diikuti untuk merasa diterima.Â