Mohon tunggu...
Kamaludin
Kamaludin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia biasa

tidak tertarik ini itu. i wanna be myself and walk with my freedom as a man.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Stres Kerja

5 November 2024   06:37 Diperbarui: 5 November 2024   07:04 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Hindari tumpukan kertas dan file di lingkungan kerja Anda, terutama di meja kerja Anda. Simpan dokumen dalam folder, kotak arsip, atau laci arsip. Anda juga dapat mencegah stres dengan mengatur ulang posisi kursi  sehingga Anda dapat melihat siapa yang memasuki ruangan. Jika memungkinkan, pindahkan meja kerja Anda agar Anda dapat bekerja di bawah cahaya alami (matahari) dari luar.

  • Kembangkan pola hidup sehat

            Gaya hidup sehat adalah kunci untuk bebas stres. Pilihlah makanan dan minuman yang mengurangi stres, terutama makanan kaya vitamin B  seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. Makan lebih sedikit makanan berlemak dan lebih banyak buah dan sayuran. Olahraga yang tepat tidak hanya membuat tubuh Anda sehat, tetapi juga meningkatkan kinerja tubuh dan meningkatkan kapasitas paru-paru untuk menyerap lebih banyak oksigen.

  • Lupakan pekerjaan saat libur

            Lupakan pekerjaan saat sedang berlibur Apakah Anda membawa laptop saat liburan keluarga? Liburan terutama harus digunakan untuk relaksasi. Berlibur dan bersantai memang tidak membuang-buang waktu.

 Berlibur bersama tak hanya menambah energi  kreatif, tapi juga mempererat hubungan  dengan keluarga.

 

BAB III

KESIMPULAN


            Manajemen stres kerja merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan baik oleh individu maupun organisasi, mengingat dampak stres yang signifikan terhadap kesehatan fisik, psikologis, serta produktivitas. Stres kerja timbul ketika tuntutan pekerjaan melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya, dan dapat diperburuk oleh faktor-faktor seperti beban kerja yang berlebihan, kurangnya kontrol atas pekerjaan, serta buruknya hubungan interpersonal di tempat kerja.

            Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kelelahan, kecemasan, depresi, hingga gangguan fisik seperti penyakit jantung. Dampak negatif juga dirasakan oleh organisasi dalam bentuk penurunan produktivitas, meningkatnya tingkat absensi, dan turnover karyawan yang tinggi.

            Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan manajemen stres yang menyeluruh, baik di tingkat individu maupun organisasi. Individu dapat mengadopsi strategi seperti manajemen waktu yang baik, latihan relaksasi, dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Di sisi lain, organisasi perlu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, mengelola beban kerja secara realistis, serta menyediakan program dukungan kesehatan mental.

            Dengan penerapan strategi manajemen stres yang efektif, baik individu maupun organisasi dapat mengurangi dampak negatif stres kerja, meningkatkan kesejahteraan karyawan, serta mempertahankan produktivitas dan keberlanjutan kerja yang optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun