Emosi, di sisi lain, berfokus pada berbagai cara orang menghadapi emosi yang disebabkan oleh stres yang mereka alami. Misalnya, jika seorang karyawan mengalami stres, dia mungkin mengatasi stres tersebut dengan menghindari situasi stres atau dengan memandang stres sebagai tantangan sekaligus peluang. Tujuan dari strategi ini adalah untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan dampak negatif stres.
Â
E. Pendekatan Organisasi dalam Mengelola Stres
      Faktor organisasi yang dapat dikendalikan oleh manajemen seperti tuntutan tugas dan peran, struktur organisasi dapat dimodifikasi sedemikian rupa untuk menghindari tingkat stres yang tinggi[25]. Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen antara lain:
Â
- Memperbaiki mekanisme seleksi personil dan penempatan kerja. Sehingga invidu yang memiliki daya tahan yang tinggi terhadap stres dapat ditempat pada pekerjaan yang memiliki tingkat stres yang tinggi.
- Penggunaan penetapan sasaran yang realistis, sehingga individu mengetahui secara jelas sasaran yang mereka tuju, menerima umpan balik dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan.
- Perancangan ulang pekerjaan yang dapat memberikan karyawan kendali yang besar dalam pekerjaan yang mereka tekuni.
- Meningkatan keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan. Memperbaikan komunikasi organisasi yang dapat mengurangi ambiguitas peran dan konflik peran.
- Penegakan program kesejahteraan korporasi yang memusatkan perhatian pada keseluruhan kondisi fisik dan mental karyawan.
Â
F. Strategi Manajemen Stres Kerja
      Stres di tempat kerja dapat dicegah dan dikelola tanpa menimbulkan dampak negatif. Mengelola stres berarti tidak sekadar mengatasi stres, namun mempelajari cara menghadapi stres secara adaptif dan efektif[26]. Sama pentingnya untuk mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang harus dicoba. Beberapa orang yang mengalami stres kompetitif di tempat kerja mungkin mengatasi stres tersebut dengan  bekerja terlalu keras. Ini bukanlah cara yang efektif dan bahkan tidak menyelesaikan penyebab stres, melainkan malah memperburuk masalah.
      Sebelum membahas cara yang lebih spesifik untuk menghadapi pemicu stres tertentu, penting untuk mempertimbangkan pedoman umum untuk mendorong perubahan dan penanggulangannya. Memahami prinsip dasar penting untuk mengembangkan solusi terhadap permasalahan yang muncul, terutama yang berkaitan dengan sumber stres dalam hubungan kerja. Stres dapat terjadi di berbagai tingkatan di tempat kerja, termasuk ketidakmampuan menjalankan peran tertentu dengan sukses karena kesalahpahaman yang dilakukan atasan atau bawahan, bahkan dari kurangnya keterampilan (khususnya keterampilan manajemen) hingga ketidakpuasan sederhana terhadap orang-orang yang bekerja erat dengannya[27].
      Dari sudut pandang organisasi, manajemen mungkin tidak khawatir jika karyawan mengalami stres ringan. Stres dalam jumlah tertentu mempunyai dampak positif dan mendorong kita untuk bekerja lebih baik. Namun, tingkat stres yang tinggi atau ringan yang berkelanjutan akan menurunkan kinerja karyawan[28]. Stres ringan mungkin bermanfaat bagi organisasi, namun tidak diinginkan dari sudut pandang individu.
      Manajer mungkin mempertimbangkan untuk memberikan tugas-tugas yang sedikit menimbulkan stres kepada karyawannya untuk mendorong mereka, namun hal ini mungkin dianggap sebagai tekanan yang lebih besar oleh karyawan. Oleh karena itu, Anda memerlukan pendekatan yang tepat ketika menghadapi stres. Ada dua pendekatan: pendekatan personal dan pendekatan organisasi. Sebagai bagian dari pendekatan pribadi, karyawan dapat melakukan upaya sendiri untuk mengurangi tingkat stres. Strategi pribadi yang sangat efektif mencakup manajemen waktu, latihan fisik, pelatihan relaksasi, dan dukungan sosial.