Hasil dan PembahasanÂ
Sejarah Perkembangan Manajemen RisikoÂ
      Bidang manajemen risiko meledak popularitasnya pada akhir abad ke-20. Bidang ini  mendorong kita untuk mengambil pendekatan yang rasional, konsisten, dan metodis terhadap masa  depan yang tidak diketahui, sehingga membuat kita  lebih banyak akal  dan cenderung tidak membuang waktu dan uang untuk upaya yang sia-sia. Anda akan dapat menghindari hal-hal yang tidak bermanfaat secara efektif. Perencanaan Bencana di Dunia Kuno, Pengambilan keputusan yang tepat dalam menghadapi ketidakpastian dan risiko mungkin dimulai sejak manusia pertama. Kemajuan dicapai ketika masyarakat mampu menggunakan pengetahuan  dan kecerdasan mereka untuk memastikan pasokan makanan, pakaian, dan tempat tinggal  yang stabil. Kita, Homo sapiens,  berevolusi, memperoleh hati nurani, dan menciptakannya dengan terus melindungi tubuh kita dari bahaya yang ditimbulkan oleh hal-hal yang tidak diketahui. Manajemen risiko dapat ditelusuri kembali ke ekspresi gen. ni adalah  kumpulan pengetahuan dan praktik untuk menghadapi ketidakpastian hidup yang tak  terhindarkan.
      Setelah ribuan tahun, manusia telah menemukan cara baru untuk menghadapi tantangan tak  terduga yang mereka hadapi setiap hari. Ada juga kuil di mana orang menyalahkan atas nasib buruk, memuji nasib baik, dan mempersembahkan korban untuk menghindari bencana. Orang-orang mengandalkan perkataan peramal, pendeta, pendeta wanita, dan peramal. Pasalnya, mereka diyakini berhubungan langsung dengan dewa dan dewi yang mewakili bintang, gunung, dan lautan. Sebagai bagian dari pengetahuan kami yang berorientasi masa depan, kami telah mengembangkan bahasa tertulis (Mesopotamia, Sumeria, Mesir, dan Fenisia). Untuk mengatasi ambiguitas, kita manusia membangun sistem seperti bahasa, pengalaman,  dan deduksi yang sanga kompleks. Kata yang tertulis mempunyai beberapa kelebihan dibandungkan kata yang diucapkan, dan orang Yunani dan Romawi klasik membuktikan hal tersebut.
Manajemen Risiko dalam Sudut Pandang Tafsir Al-Misbah
Â
      Al-Qur'an memberikan sebuah pemahaman tentang manajemen risiko dan dapat dikaji dari kisah Nabi Yusuf as. Dalam mentakwil mimpi raja di zamannya. Kisah mimpi sang raja termaktub jelas dalam al-Qur'an surat yusuf ayat 43 sebagai berikut
Â
Â
Raja berkata, "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh yang kurus-kurus, dan tujuh bulir-bulir hijau dan