Risiko dalam berbagai bentuk dan sumber merupakan bagian yang tidak terpisahkan  dari setiap aktivitas. Karena memprediksi masa depan sangatlah sulit. Tak seorang pun di dunia ini  tahu persis apa yang akan terjadi di masa depan, meski itu terjadi satu detik kemudian. Selalu ada unsur ketidakpastian yang menimbulkan  risiko. Hidup akan jauh lebih mudah jika semua aktivitas di dunia bebas risiko. Karena jika kita mengetahui hasil akhir dari setiap aktivitas  sejak awal, hidup akan terasa membosankan. Tidak ada dinamika atau perubahan yang dapat membalikkan peradaban manusia. (Dilla Nurlaila Zannah dan Cecep Anwar, 2022)
      Mengutip dari Rosenberg dan Schuermann  risiko dalam berbagai cara, namun yang jadi intinya adalah tidak hanya berupa potensi adanya konsekuensi negatif yang tidak diharapkan atau kejadian yang mengancam tercapainya suatu tujuan (downside) tetapi juga dapat merupakan potensi untuk meraih benefit (upside). (Nur Khusniyah Indrawati, 2012)
      Menurut Bambang Winarji dalam Dilla dan Cecep (2022) mengatakan bahwa risiko merupakan suatu bentuk ancaman, ketidakpastian ataupun segala sesuatu hal yang timbul dari sebuah kreativitas yang dilaksanakan seseorang ataupun sekelompok orang di sebuah organisasi (Bambang Winarji, 2019). Dalam perspektif Islam, risiko dikelompokan menjadi dua, yaitu: (1) risiko akhirat dan (2) risiko dunia.
      Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah sering menjumpai pengertian manajemen risiko. Islam telah memberikan isyarat bahwa bagi umatnya untuk senantiasa membuat perencanaan yang baik karena tidak ada yang tahu tentang kehidupan di masa yang akan datang, sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur'an surah Al-Hasyr ayat 18 yang berbunyi.
 Â
      Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan". (QS. Al-Hasyr:18)
      Risiko adalah ketidak pastian atau uncertainty yang melahirkan kerugian. Sedangkan menurut vaughan seperti yang dikutip oleh herman darmawi (2016, hal. 20) memberikan beberapa definisi tentang risiko sebagaimana dapat kita ketahui berikut ini:
Risk is the chance of loss (risiko adalah kesempatan terjadinya kerugian). Chance of loss berhubungan dengan suatu keterbukaan terhadap kemungkinan kerugian. Dalam ilmu statistik, istilah chance digunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas (kemungkinan) akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak defenisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100% berarti kerugian dalah pasti sehingga risiko tidak ada.
Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian). Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa atau kejadian berbeda diantara nol dan satu. Akan tetapi, definisi ini kurang cocok dipergunakan dalam analisis secara kuantitatif.
Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian). Arti Uncertainty memiliki banyak arti dan selalu tidak dapat dipastikan apa maksudnya. Secara ringkas uncertainty bersifat subjektif dan objektif.
Risk is the dispersion of actual from expected results (risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan). Sudah sejak lama ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai tingkat penyimpangan suatu nilai di sekitar suatu posisi sentral atau sekitar titik rata-rata.