Mohon tunggu...
Kamalia Rahmah
Kamalia Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

D4 Informasi dan Hubungan Masyarakat UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Program KKNT UNDIP: Upaya Pemanfaatan Lahan Terbengkalai sebagai Salah Satu Sumber Penghasilan Warga Desa Brumbung

17 Februari 2024   23:24 Diperbarui: 17 Februari 2024   23:28 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hadirnya tim KKN Vokasi Universitas Dengan mengoptimalisasikan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang melimpah dari Desa Brumbung, KKN SV Universitas Diponegoro berjalan bersama masyarakat untuk merencanakan program strategis dengan mengoptimalkan pengembangan hidroponik sistem NFT sebagai solusi pengolahan lahan yang terbengkalai untuk menjadi lahan hidroponik yang bernilai tinggi dan sumber pendapatan baru bagi masyarakat. 

Setelah diskusi bersama masyarakat sekitar Desa Brumbung, tim KKN SV Undip mendapatkan hasil identifikasi awal Desa Brumbung yakni, memiliki lahan pertanian padi dan jagung yang luas dengan produktivitas tinggi sehingga selaras dengan tingginya limbah organik yang dihasilkan, namun edukasi dan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan limbah tersebut masih minim. Memiliki SDM usia produktif (15-64 Tahun) sebanyak 4.270 jiwa yang masih memiliki semangat tinggi untuk dapat memberikan kontribusi dalam keberjalanan program kerja dan mempelajari ilmu baru. 

Kelompok masyarakat seperti kelompok tani, karang taruna, dan ibu-ibu PKK menjadi target utama dalam keberhasilan keberjalanan program kerja, dengan mengoptimalkan sosialisasi dan pelatihan dalam pengelolaan limbah dan kewirausahaan guna mendukung keberlanjutan program  briket biomassa dari jerami padi dan pertanian hidroponik sistem NFT. Dana desa dan kemitraan eksternal menjadi sumber pendanaan dalam keberjalanan program ini.

Desa Brumbung yang sebagian besar warganya adalah seorang petani memiliki harapan dari program ini dapat menghasilkan sumber mata pencaharian yang baru. Dari hasil tanaman hidroponik nft nantinya akan diperjual-belikan. Penjualan tanaman hidroponik diharapkan dapat menunjang perekonomian warga desa Brumbung dan guna sebagai mata pencaharian baru bagi warga Desa Brumbung. Hal ini sejalan dengan kebijakan dari kepala desa Brumbung yang sangat menekankan UMKM di desa Brumbung untuk meningkatkan perekonomian desa. 

Tim KKN Sekolah Vokasi bersama dengan kepala desa Brumbung menyepakati kerjasama untuk melakukan edukasi dan menjalankan program pemberdayaan warga desa Brumbung. Hidroponik NFT antara lain, kebutuhan air dapat tercukupi, keseragaman serta tingkat konsentrasi nutrisi dapat disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman sehingga membantu tanaman untuk tumbuh lebih cepat. 

Pada proses pembuatan rangkaian perlu dipertimbangkan derajat kemiringan dan jarak tinggi antara satu pipa dengan pipa yang lain dalam upaya menghasilkan rangkaian hidroponik yang memiliki sirkulasi air yang baik. Pada proses penyemaian bibit diperlukan treatment khusus pada prosesnya, dimana bibit yang sedang dalam proses penyemaian memerlukan penyiraman yang cukup dan juga perlu mendapatkan sinar matahari yang cukup dalam upaya pencegahan terjadinya etiolasi yakni pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat pada bibit hasil semaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun