Aktifitas bersepeda di masa pandemi tampak lebih banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Sejauh ini masyarakat melakukannya dengan tujuan rekreasi dan berolahraga namun belum menjadikannya sebagai sebuah gaya hidup. Ajakan untuk bersepeda ke sekolah (bike to school), bersepeda ke kantor (bike to work) seingat saya sudah sering dilakukan oleh para pemimpin kita. Seingat saya sebagai seorang PNS, saya sudah membeli sepeda pada awal-awal saya bekerja di Pemerintah Kota Bandung, sekitar awal tahun 1990-an. Aktifitas bersepeda biasanya dilakukan setiap Jum'at pagi beriringan keliling kota mengikuti pimpinan. Terkadang ada mobil juga yang mengikuti. Setelah selesai, biasanya ganti baju dan mulai bekerja seperti biasa.
Bike to Work mulai gencar lagi dilakukan pada saat Ridwan Kamil menjadi Walikota Bandung pada tahun 2013. Beliau hampir selalu bersepeda dari rumah dinasnya ke kantor, menggunakan pakaian dinas. Dikatakan bahwa aktifitas bersepeda itu memudahkannya untuk "blusukan" gang-gang kecil di daerah kumuh untuk memahami permasalahan ril yang dirasakan warganya. Beliau juga mewajibkan para Kepala Perangkat Daerah untuk melakukan hal yang sama. Beliau pun menginisiasi memberikan bantuan sepeda bagi siswa sekolah kurang mampu dan membuat kebijakan khusus agar siswa sekolah tersebut bersekolah tidak jauh dari tempat tinggalnya. Menggratiskan biaya sekolah saja tidak cukup bagi mereka, karena ternyata komponen tertinggi dari biaya sekolah adalah transportasi.
Apa saja manfaat bersepeda bagi pribadi?
Dari beberapa referensi yang saya baca, manfaat bersepeda cukup banyak, utamanya bagi Kesehatan, mulai dari bisa mengendalikan berat badan, mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah, mengurangi risiko kanker, menghindari diabetes, meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi, merawat persendian tubuh, memperbaiki gangguan kesehatan mental, mencegah resiko penyakit Parkinson dan membantu memperpanjang usia
Apa manfaat bersepeda bagi lingkungan hidup?Â
Sepeda merupakan sarana transportasi yang ramah lingkungan karena bebas polusi, sehingga untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di rumah tangga dan untuk menurunkan kemacetan, polusi udara dan emisi gas rumah kaca, maka pengembangan penggunaan sepeda sebagai feeder dapat digunakan sebagai alternatif yang baik. Penggunaan sepeda untuk feeder (pengumpan) juga akan membantu mengurangi angka kemacetan.
Penggunaan sepeda sebagai feeder itu seperti apa?
Penggunaan sepeda sebagai feeder adalah untuk menghubungkan antara kawasan pemukiman dan terminal angkutan umum terpadu; antara kawasan terminal angkutan umum terpadu dengan kawasan tujuan (perkantoran, komersial ataupun pendidikan).
Hal apa yang perlu diperhatikan dalam pengembangan sepeda sebagai feeder?
Ada beberapa hal yang perlu diatur saat pemerintah akan mengembangkan sarana sepeda sebagai feeder yaitu:
- Sepeda tidak boleh menggunakan jalan utama (arterial) sebagai jalur lintasan, karena jalan arteri adalah jalan yang didesain dengan kecepatan tinggi dan hambatan samping yang dibatasi, sepeda akan mengganggu arus lalu lintas pada jalan arteri;
- Jalur lintasan sepeda sebaiknya dibuat pada jalan sistem sekunder, terutama pada jalan kolektor dan lokal yang menghubungkan antara kawasan terminal angkutan umum terpadu dengan kawasan tujuan (perumahan, perkantoran, komersial ataupun pendidikan).
- Apabila pengguna sepeda hendak menyeberang pada jalan arterial, pengguna sepeda diwajibkan untuk turun dan menuntun sepedanya dan menyeberang pada lokasi penyeberangan yang telah disediakan (jembatan penyeberangan/ zebra cross) sehingga tidak akan mengganggu arus lalu lintas pada jalur utama;
- Jarak lintasan bagi sepeda untuk feeder sebaiknya dibatasi tidak terlalu jauh, karena cuaca dan iklim di Indonesia yang tidak pasti (panas dan hujan) akan membuat pengguna sepeda menjadi lelah dan terhambat perjalanannya;
- Dibuat jalur lintasan khusus buat sepeda untuk keamanan dan kenyamanan pengguna sepeda;
- Disediakan tempat parkir dengan kuncinya pada lokasi terminal terpadu dan pada kawasan perkantoran, perumahan komersial dan Pendidikan.
Tantangan Bike To Work di Indonesia