Sabtu, 16 November 2013 pukul 20.00 saya berangkat ke Jakarta bersama seorang teman naik bus Sinar Jaya Eksekutif bernomor polisi B 7328 HIS dari Terminal Slawi Kabupaten Tegal. Bus ini berhenti terakhir di Terminal Kampung Rambutan dan Terminal Lebak Bulus.
Saya tiba di Terminal Slawi pukul 19.00. Karena keberangkatan bus masih 1 jam lagi, saya mengajak teman saya untuk makan di area Taman Rakyat Slawi (TRASA). Masing-masing dari kami membawa 2 tas. 1 tas besar berisi pakaian kami taruh di bawah jok. Sementara tas lain berisi laptop, charger laptop, charger handphone, hard disk eksternal, dan buku-buku saya bawa.
Menjelang pukul 20.00 kami langsung menuju bus. Tas berisi laptop saya taruh di tempat tas tepat di atas kursi tempat kami duduk. Bus pun berangkat menuju Jakarta.
Selama di perjalanan teman saya tertidur pulas. Saya pun akhirnya ikut tidur. Saat terjaga saya selalu memperhatikan posisi tas. Tas masih berada dalam posisi semula. Hingga bus berhenti di rumah makan tempat singgah untuk istirahat, tas masih berada dalam posisi yang sama. Selama istirahat saya tidak turun dari bus. Saya juga tidak tidur. Hanya teman saya yang turun untuk makan. Sampai bus berangkat kami masih dalam kondisi terjaga.
Sampai di Jakarta bus berhenti di Terminal Kampung Rambutan. Sebagian penumpang turun. Saya terus memperhatikan posisi tas sambil sesekali melihat satu per satu penumpang yang turun. Bus kemudian langsung menuju ke pemberhentian terakhir di Terminal Lebak Bulus. Kami memilih untuk turun paling akhir setelah semua penumpang turun.
Saat mengambil tas saya langsung kaget karena berat tas tidak seperti semula. Saat tas dibuka ternyata laptop sudah ditukar dengan majalah tebal berbahasa Inggris “PRESTIGE” edisi Indonesia Oktober 2008. Barang-barang bawaan lain di tas saya cek satu per satu. Hard disk eksternal saya ikut raib.
Sopir dan kondektur langsung saya tanya. Mereka dengan tanpa ekspresi kaget mengatakan bahwa kejadian itu baru pertama kali terjadi.
Kejadian kehilangan laptop ini saya ceritakan langsung kepada teman-teman asal Tegal yang ada di Jakarta. Saya pun menuliskannya di jejaring sosial Twitter. Ternyata banyak dari mereka yang menemukan kejadian serupa di bus Sinar Jaya Eksekutif Tegal-Jakarta atau sebaliknya. Saya juga sempat menanyakan kejadian ini ke salah seorang sopir bus Tegal-Jakarta. Dia pun mengatakan bahwa di bus Sinar-Jaya Eksekutif memang sering terjadi kejadian pencurian.
Kejadian ini memang kelalaian saya sendiri dan bus memang tidak bertanggung jawab atas kehilangan barang apa pun. Namun menjadi aneh jika bus eksekutif malah tidak memberikan kenyamanan kepada penumpanganya. Terlebih dengan kejadian pencurian yang sering terjadi. Untuk para penumpang bus Tegal-Jakarta atau sebaliknya, terutama yang memilih menggunakan Sinar Jaya eksekutif, sebaiknya waspada jika anda membawa barang-barang berharga di dalam tas. Lebih baik tas dibawa atau ditaruh di bawah kursi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H