Beberapa hari lagi akan digelar Tabligh Akbar yang didalamnya dirangkai dengan Haul Imam Syafi'i. Imam Syafi'i adalah seorang ulama salaf, mujtahid muthlaq, pengasas madzhab Syafi'iyah. Haul itu akan digelar di Bekasi pada 12 Juni 2013. Demikian sebagaimana dilansir situs Madinatuliman (9/6).
Kegiatan ini baru pertama kalinya di Indonesia dan akan dihadiri oleh para ulama, habaib, ormas Islam, pengurus masjid dan kaum Muslimin se-Jabotabek.
Sepintas mungkin terkesan asing, namun di era masa kini umat Islam perlu ingatkan kembali untuk senantiasa mendo'akan pendahulu mereka. Gagasan untuk menggelar Haul yang isinya istightsah, shalawatan, dzikir dan do'a merupakan gagaran yang jitu. Umat Islam dapat bersama-sama mendo'akan panutan mereka, khususnya penganut madzhab Syafi'iyah. Sehingga mereka tidak hanya belajar Fiqh Syafi'iyah namun juga mendo'aan pengasasnya.
Bagi kalangan pesantren mungkin sudah hal biasa mendo'akan pengarang kitab sebelum mempelajari kitab yang dipelajarinya. Namun, bagi diluar pesantren mungkin jarang bahkan tidak ada yang melakukan hal demikian.
Kita ketahui bersama bahwa Imam Ahmad bin Hanbal (pengasas Madzhab Hanbali) yang merupakan murid Imam Asy-Syafi'i selama 40 tahun mendo'akan gurunya yaitu Imam Asy-Syafi'i setelah shalat. Beliau senantiasa memuji gurunya itu.
Lantas bagaimana dengan kita? Sudahkah kita mendo'akan guru-guru kita, guru dari guru-guru kita dan begitu seterunya hingga kepada ulama salaf dan hingga kepada para sahabat dan Rasulullah Saw.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H