Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Nunukan kini memiliki peningkatan keterampilan baru dengan diluncurkannya fasilitas batik cap by Lanuka yang diproduksi oleh para Warga Binaan Lapas Nunukan. Batik cap ini hadir setelah melakukan pelatihan keterampilan oleh pengrajin batik yang berasal dari Tarakan yang dilaksanakan selama 3 hari.
Batik Cap adalah salah satu jenis hasil proses produksi batik yang menggunakan canting cap. Canting cap yang dimaksud di sini mirip seperti stempel, hanya saja bahannya terbuat dari tembaga atau menggunakan bahan cetakan dari alam ramah lingkungan.
Batik tidak hanya menjadi simbol keindahan seni budaya, tetapi juga melambangkan semangat rehabilitasi dan produktivitas di balik jeruji besi. Diproduksi dengan penuh dedikasi oleh narapidana, Â Proses pembuatan batik cap ini tidak hanya melibatkan keterampilan seni, tetapi juga sebagai bagian dari program pembinaan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan produktif bagi warga binaan.
Dalam pernyataannya, Kepala sub seksi Kegiatan Kerja Lapas Nunukan, Mahmud menyatakan bahwa dengan adanya Batik Cap by Lanuka tidak hanya sebagai upaya untuk mengembangkan keterampilan, tetapi juga untuk meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan narapidana atas karya yang mereka hasilkan. "Batik Cap ini merupakan peningkatan keterampilan yang diakomodasi oleh Lapas Nunukan bagi warga binaan untuk meningkatkan skill dan kualitas dari Batik itu sendiri. Harapannya Batik Lulantatibu hasil karya warga binaan Lapas Nunukan semakin diterima oleh Masyarakat." Tutur Mahmud.
Sekedar informasi produksi batik Lulantatibu By Lanuka telah mendapat dukungan positif dari berbagai Instansi yang ada di Kabupaten Nunukan, Masyarakat umum, bahkan digunakan oleh Menteri Hukum dan HAM RI dalam agenda kenegaraan.
Produksi Batik sebagai langkah progresif dalam upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi warga binaan. Diharapkan, kegiatan serupa berupa peningkatan keterampilan dapat terus dikembangkan diberbagai bidang lain guna mendukung program-program rehabilitasi yang berdaya guna dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H