Candi Prambanan, ikon megah kebudayaan Hindu di Indonesia, menyimpan cerita panjang tentang kejayaannya, kehancurannya, hingga kebangkitannya kembali. Dibangun pada tahun 856 Masehi, candi ini awalnya merupakan persembahan untuk Trimurti, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa. Namun, perjalanan waktu membawa berbagai peristiwa yang membuatnya sempat terlupakan.
Pada tahun 1006, sekitar 150 tahun setelah berdirinya, gempa bumi dahsyat meruntuhkan bangunan-bangunan di kompleks Candi Prambanan. Tidak lama setelah itu, letusan Gunung Merapi menambah kehancuran dengan menutupi reruntuhan candi dengan abu vulkanik. Kerusakan besar ini membuat masyarakat setempat enggan mengurusi candi yang dianggap tidak lagi berfungsi. Mereka kemudian berpindah ke wilayah Kediri dan mendirikan Kerajaan Kediri pada tahun 1019.
Seiring berjalannya waktu, keberadaan Candi Prambanan semakin dilupakan. Reruntuhan megah ini tertutupi oleh vegetasi dan abu vulkanik, menyimpan sejarahnya dalam keheningan.
Berabad-abad kemudian, pada tahun 1733, seorang warga Belanda bernama Cornelius Antonius Lons menemukan kembali Candi Prambanan yang terlupakan. Ia membersihkan area tersebut, meskipun hanya sebatas pembersihan tanpa perbaikan. Saat itu, Indonesia masih berada dalam masa penjajahan sehingga upaya restorasi besar-besaran belum dapat dilakukan.
Pemugaran serius baru dimulai pada awal abad ke-20. Pada tahun 1933, pemerintah kolonial Hindia Belanda memulai upaya perbaikan yang akhirnya dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia setelah merdeka. Salah satu momen penting dalam sejarah pemugaran adalah peresmian Candi Prambanan oleh Presiden Ir. Soekarno. Candi utama, yaitu Candi Siwa, dibangun kembali sebagai simbol kebangkitan salah satu warisan budaya terbesar di Indonesia.
Kini, Candi Prambanan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia dan diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Tidak hanya sebagai tempat wisata, candi ini juga berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi umat Hindu. Ribuan pengunjung dari dalam dan luar negeri datang setiap tahun untuk menikmati keindahan arsitekturnya, belajar tentang sejarahnya, dan menyaksikan pertunjukan budaya seperti Ramayana Ballet.
Candi Prambanan bukan sekadar bangunan batu yang menjulang. Ia adalah saksi bisu perjalanan sejarah, kehancuran, dan kebangkitan yang mencerminkan semangat bangsa Indonesia dalam melestarikan warisan leluhur. Dari reruntuhan yang terlupakan, kini Candi Prambanan kembali berdiri sebagai kebanggaan bangsa dan simbol kejayaan budaya Hindu di nusantara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H