SMA Seminari Menengah Mertoyudan
Saya merupakan salah satu pelajar atau biasa disebut sebagai seminaris di Seminari Menengah Mertoyudan, tahun pertama. Saya merasa senang dan bangga karena dapat dipilih menjadi salah satu bagian dari Seminari Mertoyudan. Lingkungan Seminari masih asri, sejuk, tenang, dan hawanya dingin. Semua Romo dan guru yang ada sangat asik dan tidak membosankan. Saya senang dapat menjadi bagian dari Seminari ini.
Seminari merupakan tempat untuk para pemuda Katolik yang ingin menjadi seorang Imam Katolik. Seminari dapat dibedakan menjadi dua, yaitu seminari menengah dan seminari tinggi. Yang saya tempati sekarang adalah seminari menengah. Seminari menengah lebih tepatnya  diperuntukkan bagi para siswa dari lulus SMP maupun lulus SMA. Formasi di seminari menengah berlangsung selama empat tahun. Satu tahun tambahan merupakan perkenalan bagi para seminaris untuk memasuki kehidupan di seminari.Â
Saya memasuki Seminari Mertoyudan bukan tanpa alasan. Motivasi saya adalah ingin menjadi pribadi yang lebih baik dan mempunyai keinginan untuk menjadi seorang Imam Katolik. Saya berkeinginan menjadi pribadi yang lebih baik karena sebelum saya memasuki seminari, saya adalah seorang yang pemalas, jarang belajar, dan tidak terlalu sehat secara fisik. Saya juga berkeinginan menjadi seorang Imam Katolik  karena saya prihatin melihat kondisi saat ini di mana jumlah Imam Katolik menurun dan saya ingin melayani Tuhan sepenuhnya.
Seminari Menengah Mertoyudan memiliki luas enam hektar dan berada di ketinggian 347 mdpl. Seminari Menengah Mertoyudan juga memiliki fasilitas yang lengkap baik dari segi kerohanian, kesehatan, dan pendidikan. Di seminari ini disediakan ruang makan, lapangan bola, sport hall, labolatorium, UKS, Kapel, dll.
Menurut saya pribadi, SMA Seminari Menengah Mertoyudan merupakan tempat yang sangat bagus untuk para pemuda yang ingin menjadi seorang Imam Katolik. Saya sangat merekomendasikan bagi pembaca-pembaca sekalian yang tertarik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H