Mohon tunggu...
Kalista Khairunnisa
Kalista Khairunnisa Mohon Tunggu... -

writter in deadline

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Uang Tertelan di CDM (Cash Debit Machine)? Jangan Panik!

1 November 2015   11:06 Diperbarui: 1 November 2015   13:10 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu menunjukkan jam 4 sore. Karena pulang kuliah sampai jam 3, semua bank penuh dan tutup. Saya pun menunggu kawan saya untuk bersama ke mesin atm di sebuah bank. Sempat bingung, karena selama ini kartu atm yang saya punya (bank A) belum memiliki fasilitas CDM di area terdekat kampus kami. Akhirnya, nebenglah saya lewat kawan yang memiliki kartu atm (bank B) yang memiliki fasilitas CDM. Dengan santai, kami pun langsung memasukkan sejumlah uang ke dalam mesin CDM tersebut. Selang beberapa detik ada suara dari mesin tersebut, dan kami kala itu sama sekali nggak ‘ngeh’ kalau suara tersebut pertanda bahwa uang yang akan disetorkan tidak dapat diterima. Kami berdua langsung panik, kawan saya berlari menuju satpam terdekat. Saya sendiri di depan mesin CDM itu, dan tiba-tiba mulut mesin terbuka. Ada selembar uang saya disana. Namun karna bingung, saya tidak mengambil uang tersebut. Lalu si mesin tertutup sendiri, dan tidak ada keluar struk sama sekali. Kepanikan saya pun bertambah.

Lalu datang kawan saya bersama seorang satpam. Setelah kami cerita panjang lebar, rupanya seharusnya ketika mulut mesin tadi terbuka seharusnya saya cepat-cepat mengambil sisa uang tersebut, karena kemungkinan besar uang yang dimasukkan tadi sangat keriting dan ‘kucel’ sehingga mesin tidak mau menerima uang tadi. Satpam mengantar kami ke bagian customer service bank B.

Dari awal kami menceritakan kronologis kejadian yang membuat kami panic tersebut. Dan mbak cs pun mengatakan hal yang sama, bahwa uang yang kami setorkan di mesin tersebut jelek dan mesin hanya menerima uang yang bagus. Selin banget ya? Tapi itu kenyataannya. Berkali-kali kami meyakinkan cs apakah bisa uang tersebut masuk ke rekening kawan saya tadi. Karena terlalu sore, kami keluar dan penuh harap dengan janji mbak cs bank B tersebut. Kebetulan kejadian itu di hari Jumat sore, dan selama 2 hari kami terus harap cemas akan kejelasan uang saya tersebut.  Untuk menghilangkan kecemasan tadi sampai-sampai kami googling kesana kemari, apakah ada pengalaman yang sama seperti yang kami alami.

Tiba hari selasa, kami kembali ke cs bank B tersebut. Akhir kata, selesai, kami hanya perlu menunggu 3 hari setelah laporan pengaduan dibuat oleh cs ke kantor pusat. Dan selanjutnya, kami bernapas lega. Uang ang kami setorkan dan tertelan tanpa ada struk pemberitahuan itu akhirnya masuk ke dalam rekening kawan saya. Alhamdulillah, selesai juga akhirnya permasalahan kami. Semoga, pengalaman ini menjadi pelajaran bagi siapa pun yang akan melakukan setor tunai baik di bank A, bank B, dan bank lainnya. Tetap satu, jangan panik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun