Mohon tunggu...
Maria Kalista
Maria Kalista Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Amatir di Dunia Kepenulisan

Lahir dan tumbuh dewasa di Bekasi. Kini saya adalah seorang karyawan di perusahaan swasta dan menulis untuk menyalurkan kepenatan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ketika Budaya Meminta Maaf Tersingkirkan oleh Kata Baper

25 Oktober 2016   13:12 Diperbarui: 25 Oktober 2016   20:28 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: huffpost.com

"Ah males lah. Baperan lu."

Jadi, kemanakah budaya maaf itu pergi? Apakah budaya itu sudah punah atau saya yang belum menemukan situasi di mana sebuah lelucon yang kelewatan membutuhkan kata maaf? Kalau begini, sampai dimanakah sebuah lelucon dan perbuatan harus ditoleransi agar terucap kata maaf alih-alih kata baper?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun