Anthony Sinisuka Ginting melaju ke babak final Yonex Sunrise Hong Kong Open 2019, setelah dengan susah payah memenangi laga "perang saudara" dengan kompatriotnya di Pelatnas Cipayung, Jonantan Cristie.
Ginting yang tampil lebih tenang di poin-poin kritis pada set ketiga akhirnya dapat memanfaatkan peluang match  poin dan menutup set ketiga dengan skor 21-18, sekaligus merebut tiket ke Final.
 Di partai Final, Ginting telah ditunggu pemain tunggal putra andalan tuan rumah, Lee Cheu Yiu yang lebih dahulu lolos pasca mengandaskan perlawanan tunggal putra India, Kidambi Srinkanth, dua set langsung dengan skor 21-9 dan 25-23.
Kali ini Ginting harus juara. Tak ada pilihan lain, pemain rangking 8 dunia itu tidak boleh menyiak-nyiakan kesempatan untuk meraih gelar pertamanya tahun ini. Cukuplah pengalaman pahit tiga laga final sebelumnya jadi pelajaran berharga buatnya.
Di Final ke-empat Ginting tahun ini, tak boleh lagi ada kekalahan. Fans bulutangkis Indonesia tak mau lagi kecewa. Ekspektasi penggemar harus dijawab dengan prestasi.
Semua fans pasti akan berujar "Ini saatnya, Ginting". Terlebih, karena calon lawannya adalah pemain yang kini bertengger di peringkat 28 dunia, sedangkan Ginting berada di posisi 8 dunia. Dengan perbandingan itu, diatas kertas Ginting memang lebih diunggulkan untuk memenangi laga ini dan meraih gelar juara.
Memang, perbedaan peringkat tak bisa dijadikan sebagai patokan utama, apalagi permainan Lee yang bertanding di rumah sendiri terbilang trenginas. Pemain andalan Hong Kong itu kini tengah on fire. Ia mampu memulangkan sejumlah pemain top dunia.
Dibabak kedua Lee memulangkan pemain Tiongkok peringkat 7 Dunia, Shi Yu Qi. Dibabak ketiga, giliran Axelsen, pemain Denmark peringkat 5 dunia yang dilibas. Hebatnya lagi, dari babak pertama hingga semi final, Lee selalu menang straight game alias dua game langsung.
Catatan itu malah berbanding terbalik  dengan yang ditorehkan Ginting--yang harus bermain rubber game dari babak pertama hingga semifinal. Dari segi stamina, Ginting lebih terkuras dibanding Lee.
Tentu ini menjadi catatan yang mesti diwaspadai oleh Ginting dan pelatih tunggal putra Indonesia, Hendri Saputra.
Tapi, permainan Ginting di turnamen ini tak kalah ciamaik. Itu terbukti saat ia mengalahkan Jojo di Semi Final, Ginting yang memenangi set pertama, sempat tertinggal jauh diawal set ketiga, dan kalah telak di set kedua.Â
Namun dengan ketenangan, kegigihan dan semangat pantang menyerah membuat dia mampu berbalik unggul.