Mohon tunggu...
Dialognol Ichwan Kalimasada
Dialognol Ichwan Kalimasada Mohon Tunggu... -

Ichwan Kalimasada. Semua yg nampak itu cermin & pertanda berulang-ulang dlm perubahan tp abadi karena realitas sejati hanya SATU. The One only love, the love only one. Salam Dialognol http://ichwankalimasada.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hukum Rezeki: Menggapai Keberuntungan

16 Agustus 2011   04:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:44 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Senyummu adalah sedekah "

hukum-kelimpahankemakmuran-memberi/

Seperti telah dijelaskan tentang Hukum kelimpahan dan kemakmuran (Memberi), Hukum Rezeki ini juga dijelaskan bukan berdasarkan teori atau fakta pengalaman yang berulang pada manusia. Tetapi dijelaskan berdasarkan fakta fenomena alam (belajar dari alam) karena hukum alam itu pasti dan tidak berubah sepanjang zaman. Sifatnya empirik tak terbantah, dapat dicerna dengan akal sehat, kronologis cerita berdasarkan alur gejala alam.

Kemajuan teknologi pun saat ini karena adanya eksplorasi atas gejala alam terutama terkait hukum metafisika, yang kemudian diformulakan dalam analog sebuah instrument teknologi yang menghasilkan teknologi yang memudahkan pekerjaan manusia mengelola diri dan alam semesta.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” QS.Imran : 190.

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka kebenaran itu”. QS. Fushshilat : 53

Kebenaran hukum alam juga berlaku bagi manusia, karena sang pencipta Cuma satu, kalau tidak sama, maka mungkin harus percaya bahwa Tuhan itu lebih dari satu.

Mari kita mulai…!

Semua hukum alam berjalan berdasarkan hukum dualitas atau dikenal dengan hukum keseimbangan alam. “Semua tercipta berpasang-pasangan.” (Qur’an).

Seperti siang dan malam, panas dan dingin, pria dan wanita, baik dan buruk, hak dan kewajiban, memberi dan menerima, surga dan neraka, sebab dan akibat dst. Variasi fenomena alam yang terjadi merupakan hasil interaksi kausalitas dari interaksi factor dualitas tersebut.

Nah, pada diri manusia hukum dualitas ini juga berlaku, sederhananya pada diri manusia terdapat dua hal pokok yaitu, Hati dan Pikiran. Apapun pendapat yang mencoba mempelajari perilaku manusia, hati dan pikiran selalu menjadi wacana pokok/inti. Lalu berkembang kalau manusia memiliki akal, rasa, batin, spiritual, cinta, imajinasi, dst. Eksplorasi atas semua hal tersebut semua berangkat dari interaksi hati dan pikiran manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun