Mohon tunggu...
Dialognol Ichwan Kalimasada
Dialognol Ichwan Kalimasada Mohon Tunggu... -

Ichwan Kalimasada. Semua yg nampak itu cermin & pertanda berulang-ulang dlm perubahan tp abadi karena realitas sejati hanya SATU. The One only love, the love only one. Salam Dialognol http://ichwankalimasada.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Demo Bayaran dan Susno

29 November 2009   19:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:08 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_31176" align="alignleft" width="349" caption="Sekitar 70 orang mencoba menggagalkan aksi Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (Kompak) di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu - admin (29/11) (Frans Agung)"][/caption] Massa pendukung Kapolri meneror aksi Kompak di Bundaran HI. Hal ini dinilai hanya menambah buruk citra polisi di mata masyarakat. "Sudah sedemikian parahkah kecerdasan Polri sehingga tidak mau berfikir kreatif untuk memperbaiki citranya," kritik Wakil Ketua Majelis Pakar PPP Lukman Hakiem, dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Minggu (29/11/2009). Selengkapnya di SINI Sungguh geli mendengar berita demo bayaran ini untuk meneror aksi Kompak, di bundaran HI. Bundaran ini seperti menggambarkan bulatnya tekad para penggiat anti korupsi untuk membongkar kasus skandal century. Demo bayaran ini juga semakin memberi tanda tanya besar yang malah semakin menyudutkan citra Kapolri. Harusnya demo bayaran ini meneriakkan yel-yel mendukung Boediono atawa sri mulyani, koq malah berteriak garang mendukung Kapolri. Saya kira para pendemo bayaran ini jelas orang-orangnya dan sangat mudah ditelusuri siapa yang membayar mereka, kita hanya bisa berharap agar Kapolri segera mengusut kasus ini agar citra kapolri tidak semakin runyam di mata publik. Dibanding aksi Kompak kan jelas siapa tokohnya, kan mudah juga diciduk jika tidak setuju, kenapa perlu di lawan dengan aksi demo bayaran ? Lain soal demo bayaran tersebut yang mengusung nama kapolri, lain pula yang terjadi pada mantan kabeskrim Polri Komjen Susno Duadji. Komjen Pol Susno Duadji, tengah diproses untuk mendapat persetujuan dari DPR RI untuk menduduki posisi Duta Besar. Negara yang menjadi penempatannya belum jelas. Tapi, di wilayah Asia Tenggara. Selengkapnya baca di SINI Menurut temuan dan pernyataan KPK, Susno ditengarai terlibat kasus bank century di dalam proses penarikan dana budi sampoerna. dalam temuan BPK sendiri ditemukan banyak fakta bahwa kuantitas penarikan dana di dalam proses masa pengucuran dana bail out pada rekening BS, transaksinya cukup tinggi. Belum hilang rasanya dengungan di telinga, munculnya suara publik agar Kabeskrim baru Komjen Ito segera memeriksa Susno. lha malah pemerintah mau mengisolasinya sebagai dubes. Artinya pemerintah memang percaya, seperti pendapat Irwasum Polri, Susno tidak bersalah, lalu kenapa beliau mesti dimundurkan, apakah karena beliau mengeluarkan istilah buaya dan cicak, kalau cuma masalah ini saya kira dengan meminta maaf, publik pasti bisa menerimanya dan susno seperti pengakuan ketulusannya, bisa melanjutkan tugas Kabeskrim untuk menumpas mafia peradilan. saya malah jadi bingung, apa makna slogan, terdepan memberantas korupsi, dan ganyang para mafia peradilan ? wallahualam. SALAM DIALOG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun