Mohon tunggu...
De Kalimana
De Kalimana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ajaran Nabi Muhammad (tidak) Sempurna?

25 Oktober 2017   00:06 Diperbarui: 25 Oktober 2017   01:08 6776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul diatas saya kutip dari statemen seorang kawan yang ditujukan kepada rekannya saat bincang-bincang santai (tapi serius) di mushallah kantor waktu Ishoma.  Dia menanggapi pandangan salah seorang rekannya tentang kesempurnaan ajaran Islam dengan kalimat, "kalau begitu cara pandangmu maka ajaran Nabi Muhammad tidaklah sempurna". Perbincangan yang menjurus debat kecil itu cukup menarik untuk saya ikuti, karena bagi saya dapat menambah wawasan dalam menggali dan mengembangkan agama Islam.

Praktik bid'ah

Awalnya seorang kawan menyampaikan pandangan kepada rekan sekantor tentang banyaknya praktik bid'ah di kalangan masyarakat kita. Ia berdalih bahwa, "Islam itu sudah sempurna,  tidak boleh ditambah dan dikurangi; Kewajiban umat Islam adalah ittiba' (mengikuti);  Apabila menambah-nambah atau mengada-ada sesuatu yang tidak ada tuntunannya itu namanya bid'ah;  Setiap bid'ah adalah kesesatan yang tempatnya di neraka; Apabila berselisih maka kembali pada al-Qur'an dan hadis".  Ia menyampaikan pandangannya itu dengan mantab dan bersemangat, disertai dalil-dalil dari al-Qur'an dan hadis yang disampaikan dalam bahasa Arab.

Sontak, pandangan itu direspon oleh seorang kawan lainnya yang lebih senior dengan pertanyaan,  "Menurutmu, bagaimanakah pengaturan waktu shalat dan puasa di negara-negara Skandinavia, yang berada di dekat lingkar Kutub Utara?". Dijelaskannya bahwa di kawasan itu waktu siangnya sangat panjang, rata-rata diatas 20 jam dan waktu malamnya sangat pendek, rata-rata kurang dari 4 jam.

Bahkan di Lapland (bagian provinsi Finlandia paling utara), pada suatu musim panas tahun 2008, matahari terlihat tidak pernah tenggelam selama beberapa minggu (siang terus). Fenomena alam itu dikenal dengan istilah "Midnight Sun".  Nah, kalau demikian bagaimana pengaturan waktu shalatnya?  Kapan saat shalat subuh, dhuhur, ashar, maghrib dan isya?.

Ditambahkannya lagi, pada tahun 2015 yang lalu, di Islandia matahari terbit pukul 02.30 dinihari dan terbenam pada 23.50 tengah malam. Sehingga muslim di Islandia menjalani puasa dengan durasi waktu terlama di dunia (21,5 jam).  Mereka hanya memiliki waktu 2,5 jam untuk berbuka puasa, shalat magrib, shalat isya, shalat tarawih, dan makan sahur sebelum waktu subuh tiba.  Bagaimana pengaturannya? Apakah ada penjelasan di al-Qur'an dan hadis?

Mendengar pertanyaan itu kawan yunior-pun terdiam.  Ia nampak bingung, tak mampu menjawab.  Mungkin ia baru tahu kalau ada kawasan di belahan dunia ini yang mengalami situasi malam terus menerus. Bahkan mungkin juga ia mulai menyadari bahwa AQ dan hadis tidak mengatur pelaksanaan puasa dan shalat di sana.  Ia kehilangan dalilnya, "Apabila berselisih maka kembali pada al-Qur'an dan hadis". 

Ajaran Nabi (Tidak) Sempurna.

Kemudian pertanyaanpun berlanjut, "Kenapa bisa terjadi perbedaan pendapat dalam penafsiran dalil-dalil AQ maupun hadis?"  Dan "kenapa timbul banyak mazhab atau golongan dalam Islam?"  Logikanya, kalau masih timbul perbedaan pendapat, itu berarti ajaran Nabi Muhammad belum sempurna. Semestinya, kalau sempurna tentu tidak bakal terjadi perbedaan pendapat, yang akhirnya memunculkan banyak mazhab atau golongan dalam Islam.

Terjadinya perbedaan pendapat itu disebabkan karena Nabi Muhammad, dalam menyampaikan ajarannya, "tidak menjelaskan secara rinci" seluruh teknis pelaksanaan ibadah maupun berbagai amalan lainnya dalam aspek kehidupan. 

Salah satu contoh kecil adalah masalah pelaksanaan shalat. Nabi mengajarkan shalat dengan mengatakan, "Shallu kama ra'aitumuni ushalli", artinya : "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku melakukan shalat". Hadis itu shahih diriwayatkan oleh imam Bukhari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun