Tahukah kalian jika kertas dan tisu yang kalian pakai untuk menulis dan mengusap sesuatu yang kotor atau keringat itu asalnya dari kayu? Terdengar aneh bukan jika dibayangkan, satu batang pohon yang besar bisa menjadi benda yang lebih kecil bentuknya bahkan lebih ringan untuk kita pegang. Bahan utama pembuatannya ialah batang pohon. Tanpa kita sadari, setiap hari jumlah populasi pohon di hutan Indonesia berkurang. Itu salah satunya terjadi karena adanya penebangan hutan legal maupun illegal. Lalu, bagaimana kita dapat menanggulangi permasalahan tersebut? Salah satunya ialah dengan melakukan reboisasi atau penanaman Kembali hutan yang gundul. Penjelasannya dapat kita ketahui dibawah ini.
Reboisasi adalah Tindakan melakukan penghijauan kembali supaya alam menjadi hijau dan biasanya dilakukan pada hutan yang sudah gundul agar mengembalikan fungsi dan kehidupan ekosistem hutan yang terganggu. Dengan menanggulangi hutan tersebut maka kita dapat mencegah adanya tanah longsor dan erosi. Namun, tidak semua pohon dapat kita tanam. Dikarenakan adanya adaptasi dengan lingkungannya seperti: pohon trembesi, pohon pinus, pohon palem, pohon mahoni, pohon angsana, dan pohon damar.
Reboisasi mempunyai peran penting bagi keberlangsungan hidup manusia, hewan dan lingkungan disekitarnya. Karena, manusia sangat bergantung dengan alam. Keanekaragaman seperti ini harus dilestarikan agar mencegah adanya ketimpangan sosial antara manusia dan lingkungan. Hutan menjadi Sebagian besar kebutuhan hidup manusia. Kayu yang dimanfaatkan untuk pengelolaan sumber daya manusia seperti kursi dan meja yang kita pakai untuk keberlangsungan kegiatan belajar mengajar berasal dari hutan. Lalu apakah kita sudah sadar akan besarnya pengaruh lingkungan terhadap keberlangsungan hidup kita? Manfaat yang diperoleh dari adanya reboisasi bukan hanya untuk manusia saja. Namun untuk hewan, tumbuhan, serta ekosistem yang ada di lingkungan disekitarnya.
Hutan memiliki manfaat sebagai peningkatan hasil usaha. Hutan bakau atau mangrove yang berada di pesisir dapat meningkatkan kualitas produksi ikan dan udang yang ada di tambak. Hutan juga mencegah adanya pemanasan global dan menyimpan cadangan air. Selain itu manfaat yang didapatkan dari reboisasi antara lain, membuat tanah tetap subur dan mengurangi erosi tanah, membuat udara tetap bersih dan segar terutama bagi makhluk hidup dan alam sekitarnya, mengurangi resiko banjir dengan adanya penyimpanan air di dalam tanah. Ekosistem yang ada dihutan bergantung pada lingkungannya, dan peran utama dalam tokoh itu ialah rindangnya pohon dan pelestariannya. Tidak hanya ekosistem yang ada di hutan saja yang merasakan keuntungannya, manusia dan alam sekitarnya juga mendapatkan keuntungan dari adanya reboisasi ini. Polusi udara yang meningkat juga dapat ditanggulangi dari adanya reboisasi. Karena pohon mempunyai cadangan penyimpanan oksigen yang banyak dan menjadikan lingkungan sejuk.
Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa reboisasi mempunyai peranan penting dalam pengembangan ekosistem dan pelestarian lingkungan. Manusia dan hewan sangat bergantung pada alam. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa yang cerdas dan cakap kita perlu menanamkan rasa kepedulian terhadap lingkungan. Lingkungan yang sehat diciptakan oleh tangan -- tangan manusia yang mau peka dan peduli terhadap lingkungan sekitar terutama pelestarian hutan dan ekosistemnya. Populasi hutan di Indonesia sangat bergantung pada kesuburan tanah dan rimbunnya pohon. Dari reboisasi ini juga mempunyai manfaat terhadap penanggulangan erosi tanah dan mengurangi polusi udara. Dari satu pohon dapat menghasilkan oksigen yang dapat dihirup lebih dari satu orang saja, bahkan dapat dihirup oleh beberapa orang. Tidak hanya manusia yang mendapatkan keuntungannya, hewan, tumbuhan dan ekosistem di lingkungan juga dapat merasakan keuntungannya.
Kamilah Nur Azkiyyah, Keperawatan anestesiologi, UMP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H