Mohon tunggu...
kalila griselda
kalila griselda Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

hobi basket, renang, dan bertukar pikiran

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dampak Bangkrutnya Sillicon Valley Bank Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani

24 Maret 2023   08:17 Diperbarui: 24 Maret 2023   08:32 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Silicon Valley Bank adalah bank komersial yang berkantor pusat di Santa Clara, California. Bank menawarkan layanan perbankan online, pembayaran, deposito, dan layanan pencegahan penipuan. Bank ini didirikan pada tahun 1983.

Silicon Valley Bank beroperasi sebagai bank layanan penuh. Bank menerima simpanan dan memberikan pinjaman, serta menyediakan manajemen treasury, perbankan internasional, penasihat kekayaan, perbankan online, valuta asing, pembiayaan perdagangan, dan layanan lainnya. Silicon Valley melayani pelanggan di seluruh dunia.

Selain itu, bank juga menawarkan layanan investasi dan manajemen aset, solusi kredit dan program kartu komersial, dan layanan konsultasi strategis, seperti sumber kesepakatan, penilaian strategis pembandingan, dan dukungan transaksi.

Menteri keuangan Sri Mulyani buka suara terhadap bangkrutnya Silicon Valley Bank di Amerika Serikat, yang akan berdampak pada perekonimian Indonesia khususnya pada kondisi pasar global.

"Yang harus kita waspadai sekarang adalah kondisi pasar global yang seperti terjadi dalam weekend terakhir, penutupan Silicon Valley Bank yang relatif kecil, bank regional, dengan aset hanya US$ 200 billion," kata Sri Mulyani dalam acara 'APBN Kita' di Jakarta pada Selasa, 14 Maret 2023.

Sri Mulyani menuturkan, bank tersebut memang sangat kecil untuk ukuran AS. Namun, meski kecil, menurut Sri Mulyani, Silicon Valley Bank telah menimbulkan guncangan yang sangat signifikan dari sisi kepercayaan deposan di AS.

"Oleh karena itu, pemerintah Amerika yang tadinya tidak melakukan bailout, kemudian memutuskan melakukan bailout, menjamin seluruh deposito dari Sillicon Valley Bank ," ujar Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani penyebab bangkrutnya Sillicon Valley Bank adalah bank ini khusus untuk mendanai startup, sedangkan banyak startup yang mengalami penurunan kinerja sangat dalam pada 2022. Ini kemudian menimbulkan ancaman penyaluran dana deposito yang meningkat sangat tinggi.

Kedua, Sillicon Valley Bank mengalami kenaikan dari deposito lebih dari 3 kali lipat dalam waktu kurang dari 2 tahun. Deposito Sillicon Valley Bank sangat banyak. "Tapi penyalurannya kepada kredit menjadi tertahan karena kinerja dari startup yang menurun signifikan, menyebabkan kondisi neraca keuangan mengalami tekanan," tuturnya

Sri Mulyani berpesan kewaspadaan tetap diperlukan karena transmisi dari persepsi dan psikologi itu bisa menimbulkan situasi yang cukup signifikan bagi sektor keuangan, seperti yang terjadi di AS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun