Pada era digital yang serba cepat, kemampuan berbahasa yang baik menjadi aset berharga. Anak-anak, sebagai generasi penerus bangsa, perlu dibekali dengan fondasi bahasa yang kuat sejak dini. Salah satu aspek penting dalam pembelajaran bahasa adalah pemahaman akan makna kata, khususnya antonim dan sinonim.
 Antonim ialah kata yang memiliki arti dan makna yang berlawanan. Contoh :
- Besar – Kecil
- Tipis – Tebal
- Tinggi – Pendek
- Bersih – Kotor
- Cepat – Lambat
Sedangkan Sinonim adalah kata yang berbeda namun memiliki arti dan makna yang sama, Contoh :
- Senang dan Gembira
- Cantik dan Jelita
- Bagus dan Baik
- Pintar dan Cerdas
- Lambat dan Pelan
Mengapa penting untuk mengetahui dan memahami makna dan perbedaan dari kata antonim dan sinonim?Â
Dengan memahami  makna antonim dan sinonim, anak-anak akan memiliki pengetahuan kosa kata yang lebih luas. Hal ini memudahkan mereka dalam menangkap arti kalimat yang memiliki hubungan dengan antonim dan sinonim, serta dapat menghindari adanya kesalah pahaman saat berkomunikasi.
Bagaimana cara penerapannya bagi anak Sekolah Dasar?
Untuk anak Sekolah Dasar, cara penerapan dan pembelajaran antonim dan sinonim ini bisa berupa permainan kata, anak-anak dijelaskan terlebih dahulu makna dari antonim dan sinonim, lalu dibagi menjadi beberapa kelompok. Guru memberikan sebuah kata yang harus diubah dalam bentuk antonim ataupun sinonim. Dalam menjawab, siswa diharapkan untuk mengacungkan tangan dan memberikan jawaban dengan cepat dan tepat, kelompok yang menjawab dengan cepat dan tepat itulah yang akan mendapatkan perolehan nilai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H