Mohon tunggu...
Panji Joko Satrio
Panji Joko Satrio Mohon Tunggu... Koki - Pekerja swasta, . Lahir di Purbalingga. Tinggal di Kota Lunpia.

Email: kali.dondong@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pejabat dan Sisipus

8 Oktober 2015   03:45 Diperbarui: 8 Oktober 2015   03:45 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sore tadi lewat di taman kota. Ada proyek, revitalisasi taman apalah gitu.

Tapi intinya, taman yang sudah bagus itu dibongkar lagi. Keramik lama dihancurkan, untuk diganti keramik yang lebih baru. Di sana dibongkar, di sini dipasang. Pokoknya bongkar-pasang.

Ternyata bukan cuma satu taman, tapi sembilan taman yang "dibegitukan". Maksudnya, direvitalisasisi. Meski di mata awam seperti saya, cuma bongkar pasang semata.

Padahal taman itu masih bagus dan baru. Keramiknya masih kinclong, padat, dan kuat. Tapi kenapa dibongkar ya? Apa tidak eman-eman duitnya?

Revitalisasi taman itu ternyata menghabiskan banyak duit. Miliaran, seperti tercantum di papan nama proyek. Apa tidak eman-eman ya, wong masih bagus dan baru.

Kok seperti sisipus, membangun  taman, bongkar lagi, bangun lagi, bongkar lagi. Begitu seterusnya.  Miliaran rupiah terbuang untuk kesia-siaan.

Tapi mungkin bukan kesia-an. Proyek sisipus-isme inilah yang mungkin menggerakkan ekonomi Indonesia. Kontraktor dapat proyek, pekerja dapat upah, dan pejabat mungkin kecipratan.

TaPi saya yakin jika para pejabat kreatif, mereka bisa merancang proyek lain yang lebih bernilai dan bermanfaat. Bukan semata menghabiskan anggaran.

Tapi justru itu, bisa jadi para pejabat sebenarnya kreatif. Sejak awal menyusun APBD, duit ber em-em itu memang sudah direncanakan untuk dihabiskan.

SUdah ah, ngantuk. Percuma nulis ginian. Ngggak ada manfaatnya, cuma jadi tambah musuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun