Beda dengan PSK yang harus pasrah mendapat label "perempuan nista". Para pahlawan bertopeng itu tetap menjadi orang terhormat. Karena mereka memberi pendampingan dan penyuluhan.
Banyak PSK yang terpaksa terjun ke lembah nista karena desakan ekonomi. Tapi para pahlawan bertopeng punya seribu satu kesempatan untuk menerjuni pekerjaan lain.
Tapi, sungguh tak elok kita sebagai manusia biasa mencari-cari siapa lebih terhormat. Karena sesungguhnya hanya yang maha melihat yang berhak menjadi hakim. Maka daripada menengok kanan-kiri, cukuplah kita becermin. Seraya tak henti memohon ampun, berdoa, dan (kalau bisa) berbuat bagi diri sendiri dan orang lain. Semoga seusai gelap akan terbit terang. Mari bertafakur karena kita ini cuma hamba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H