Kau berjalan dengan angkuh
Seolah segala hal adalah musuh yang berhasil kau bunuh
Kau bangun bangunan megah
Kau cekik rakyat dengan kata-kata berbuncah-buncah
Kau buat janji
Lalu kau khianati
Kau bilang aku brengsek
Membuatmu kehilangan otak
Aku tertawa terkekeh
Kau hajar aku, seolah semua salah ada padaku
Kau jadikah khilaf sebagai alasan
Lalu kau ulangi lagi sebagai pembalasan
Kau pikir dirimu mulia?
Tapi aku tak melihat yang lain kecuali setan durja
Kau munafik
Kau biarkan kepalsuan melingkupi hatimu
Kau tahu, mana yang benar
Kau tahu mana yang salah
Kau tahu mana yang hak
Dan kau tahu bagaimana seharusnya kau bertindak
Tapi tak ada yang kau lakukan
Kecuali membuatku kegirangan
Kau merasa pintar?
Dengan ijazah palsu, kau pamer?
Kau tipu mereka dengan menunjukkan leher
Lalu kau bicarakan rancangan masa depan
Kau bilang pada rakyat tentang perubahan
Dan yang tampak hanya keserakahan
Kau ambil bagian
Lalu kau sisakan, bagi pembangunan
Kau bilang disana-sini akan ada kejayaan
Tapi yang tampak hanya khayalan
Hhaaa...
Aku tak bisa menahan ketawa lagi
Pergi selagi mampu !
Lepaskan dirimu
Atau aku akan menunggumu
Di neraka bersamaku
Catatan iblis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H