Mohon tunggu...
Fahri Rizal
Fahri Rizal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Melemah Lagi

25 Agustus 2015   02:09 Diperbarui: 25 Agustus 2015   02:58 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mungkin salah satu kata yang populer beberapa tahun terakhir adalah kata "MELEMAH", rakyat indonesia telah mendengar ribuan bahkan jutaan atau lebih tentang kata tersebut. kata yang hampir dalam setiap sendi kehidupan rakyat memilikinya dan mengetahuinya. sayangnya lagi-lagi kata itu tidak pernah berdiri sendiri, kali ini kata itu menggandeng rupiah, jelas beberapa hari ini RUPIAH MELEMAH sudah didengar banyak oleh elemen-elemen yang ada dibangsa ini. 

Nilai tukar rupiah terhadap Dolar (AS) melemah yang dimana kurs rupiah sudah menuju angka 14.000 per dolar AS, pemerintah berdalih dengan pernyataan 'tidak ada cara instan untuk memperbaiki nilai tukar uang tersebut', ya dalam konteks perjuangan memang tidak ada yang instan dan harus bersabar dalam menjalankannya dengan taktik yang tepat, tapi apakah pemerintah telah memperjuangkan rakyatnya ? jelas salah satu faktor ketika rupiah melemah adalah peredaran dolar dalam negri yang sedikit, nyatanya memang sedikit yang beredar di rakyat bahkan tidak ada dan hanya beredar diborjuis pemerintahan, komoditas eksporpun juga menjadi faktor yang tak kalah penting, kekayaan alam yang di ekspor hanya dikuasai segelintir orang yang dalam kenyataannya negaralah yang telah melanggengkan kekuasaannya!, di samping banyak faktor lain.

statistikpun telah berbicara, ini kondisi terburuk sejak 98. moment seperti ini akhirnya dijadikan peluang oleh orang-orang seperti megawati, abu rizal bakrie, dll, dengan propaganda dan liputan media ketika mereka menawarkan sebuah solusi 'pusat krisis' untuk menanggulangi permasalahan tersebut yang bukan lain hanyalah untuk menarik simpati dari golongan bawah yang terkena dampak besar dengan melemahnya rupiah.

belum lagi beberapa waktu yang lalu presiden telah merombak kabinetnya dengan dalih untuk menstabilkan pekerjaan negara dan memperkuat serta memperbaiki ekonomi indonesia, baru beberapa hari setelah kabinet itu dirombak indonesia semakin terpuruk! kebijakan macam apa yang telah dibuat? tidak memandang kedepan malah memperkeruh suasana. 

selain itu pemerintah telah berpandangan ini merupakan masa transisi dalam menuju perbaikan ekonomi negara, mereka juga menilai angka 14.000 itu adalah angka psikologis yang akan melemahkan berbagai aspek ekonomi, ini bukan hanya 'Level Psikologis', ini juga soal 'Level Perut' ya akan semakin banyak golongan bawah yang tidak bisa mendapatkan penghidupan yang layak karena pemerintah terus menjadi pelayan investor bukan pelayan rakyat !!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun