"Apakah di rumahmu ada kemoceng?" Tanya seorang Ustadz pada seorang pemuda. "Ada, ya Ustadz," jawab pemuda itu. "Pulanglah. Besok kemarilah lagi dan bawa kemoceng itu. Kau harus berjalan kaki. Dalam perjalananmu, Â cabutilah bulu-bulu kemoceng itu, lalu buanglah di sepanjang perjalananmu kemari, satu helai demi satu helai." "Baik Ustadz." Pemuda itu pun pulang. Dan keesokan harinya, dia pun kembali lagi menemui Ustadz tersebut.
"Wahai ustadz, aku sudah mengikuti semua yang engkau perintahkan kemarin. Aku ke sini berjalan kaki. Dan semua bulu kemoceng ini sudah dicabuti dan dibuang seperti perintahmu." "Bagus. Sekarang pulanglah. Tapi, dalam perjalanan pulang, kumpulkan kembali semua bulu-bulu kemoceng yang kau buang tadi. Besok kembalilah lagi." "Baik Ustadz". Dia sungguh tidak mengerti, apa maksud Ustadz ini memerintahkan ini dan itu.
http://kalaharipanas.club/2017/10/18/fitnah-kemoceng/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H