Kasih Sayang Menunjang Kecerdasan Bayi
Ingatkah anda pada saat anda menghadapi ujian di sekolah. Suasana hati sangat mempengaruhi semangat kita belajar. Bila suasana hati kita sedang baik dan bahagia, maka kita akan lebih bersemangat dalam belajar, sehingga apa yang kita pelajari lebih mudah diserap oleh otak. Lalu apa hubungannya dengan kasih sayang dari orang tua kepada bayi dengan kecerdasan bayi.
Bayi masih sangat membutuhkan kasih sayang orang tua. Dengan kasih sayang yang diberikan dari orang tua kepada bayi, maka bayi akan merasakan kedamaian. Hatinya yang masih sangat sensitive akan lebih mudah menerima pelajaran dan pengalaman hidup yang baru bila bayi merasakan kedamaian dan kebahagiaan. Tentunya, hal ini juga akan sangat mempengaruhi perkembangan otak atau kecerdasan anak. Lalu apa kiat-kiat kita sebagai orang tua, supaya buah hati kita terpenuhi kebutuhan kasih sayangnya dan tentu saja supaya buah hati kita bisa menjadi anak yang cerdas di kemudian hari.
1. Ciuman, pelukan, dan belaian.
Seorang psikolog mengatakan bahwa ciuman, pelukan, dan belaian adalah bentuk penghargaan terhadap anak. Dengan begitu, dia akan merasa sangat dihargai oleh orang tuanya, dan memacunya untuk melakukan hal positif. Menangis, adalah salah satu cara bayi untuk mendapatkan perhatian. Nah... Bila kebutuhan akan kasih sayang dan perhatian seorang bayi telah terpenuhi, maka sang bayi pun tidak akan mudah menangis.
2. Pujian
Sebagai orang dewasa, kita sering membaca buku-buku motivasi atau menyaksikan acara-acara TV atau seminar-seminar tentang motivasi. Bayi tentu belum membutuhkan buku-buku atau nonton acara-acara yang berbau motivasi. Namun satu hal yang sama-sama dibutuhkan setiap manusia segala usia adalah motivasi. Agar bayi semakin termotivasi untuk belajar, berikanlah pujian-pujian dengan apa yang telah dia lakukan. Pujian sangat berarti agar dia bisa mengembangkan diri . Misalnya, pada awalnya bayi hanya memainkan kertas dengan cara meremas-remasnya. Kita bisa mengatakan,"Duh... Pinter banget anak mama, bisa bikn bola dari kertas." Dengan pujian-pujian yang kita berikan dan dibarengi dengan bimbingan dari kita, lama-lama sang anak pasti bisa membuat kerajinan tangan dari kertas yang lebih baik lagi. Misalnya membuat pesawat, burung, dan lain-lain.
3. Hindari larangan
Bila sang bayi mulai melakukan hal-hal yang tidak baik, misalnya membuang sampah sembarangan, hindarilah melarang anak melakukannya, Kita bisa menggantikannya dengan kata-kata yang lembut dan mendidik. Misalnya,"Sayang.... Kalau buang sampah bukan di sana. Tapi di sini. Ini namanya tempat sampah." Bila perlu anda mengambil tempat sampah anda, dan membawanya lebih dekat kepada anak, supaya dia bisa belajar cara membuang sampah yang baik. Coba anda bayangakan, bila anda hanya mengatakan,"Jangan buang sampah sembarangan!" Lalu anda sendiri yang mengambil sampah tersebut dan membuangnya. Pelajaran apa yang didapat dari sang bayi? Tidak ada. Hanya rasa takut.
4. Ajak bicara dengan suara lembut
Meski bayi belum menguasai banyak kosa kata, jangan pernah berhenti mengajaknya berbicara. Tentu saja dengan suara yang lembut dan penuh ekspresi. Coba anda perhatikan anak-anak yang cerdas yang pernah ditampilkan di TV, mereka berbicara dengan penuh ekspresi dan intonasi yang baik. Hal ini tentu sangat berhubungan dengan pengajaran yang diberikan oleh kedua orang tua mereka dalam kehidupan sehari-hari. Suara orang tua, terutama suara seorang Mama, adalah suara favorit buah hati anda yang pasti akan ditirukan oleh buah hati anda. Maka, sebaiknya hindari kata-kata dan intonasi yang kasar, karena bukan hal yang tidak mungkin bila buah hati anda akan menirukannya.