Mohon tunggu...
Abu Faqih
Abu Faqih Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hikmah Ilahiyah

28 Mei 2015   23:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:29 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14328301391269194257

Di balik takdir itu selalu ada al hikmah al ilahiyah, karena tidak semua perjalanan hidup kita ini akan berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan dan harapkan. Akan banyak hal-hal yang tidak kita sukai dan senangi dalam hidup ini,  makanya harus senantiasa berprasangka baik kepada Allah, sebab semua takdir Allah itu hakekatnya baik, hanya saja kita yang sering menilai itu buruk. Karenanya harus sering-sering menghayati hikmah ilahiyah dari apa yang terkandung di dalamnya, sehingga dada ini selalu lapang dalam menerima putusan dan ketetapan dari Allah.

Hikmah ilahiyah yang disebutkan di atas, menggantikan makna dari hikmah maaliyah, dunyawiyah, dan syhwatiyah. Tidak mesti  selalu dibalik segala sesuatu itu sesuai dengan keinginan kita yang bentuknya kesenangan, materi, duniawi. Hikmah ilahiyah itu terkadang tidak sesuai dengan keinginan kita dan tidak berbentuk materi dan tidak untuk untuk kepentingan dunia. Dan barang siapa yang telah mendapatkan hikmah ilahiyah maka telah mendapatkan kebaikan yang banyak. Sebagaimana firman Allah;

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

Artinya: “Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS. Al-Baqarah: 29)

Kalau demikian lalu kata kunci ilmu hikmah itu sebetulnya apa sih? Kata kuncinya adalah syukur, sebagaimana firman Allah dalam surat Luqman;

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Atinya: “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS. Luqman: 12)

Abdurrahman Assa’di mengatakan dalam tafsirnya; bahwa yang dimaksud dengan hikmah adalah, ilmu tentang hukum-hukum dan pengetahuan rahasia dibalik hukum itu. Sebab terkadang manusia itu mengetahui sesuatu tapi tidak bijaksana terhadapnya. Karenanya hikmah disini di tafsirkan dengan ilmu yang bermanfaat dan dan amal yang shaleh.

Jadi ciri-ciri orang yang telah mendapatkan ilmu hikmah itu adalah senantiasa bersyukur dalam keadaan apa pun. Ia akan mudah menerima taqdir, dan tidak gampang mengeluh. Ibarat rotan, sifatnya lentur, mau dipengokin kemana saja ia bisa dan tidak patah. Begitulah jiwa yang senantiasa bersyukur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun