Di era digital yang serba cepat ini, video telah menjadi konten yang populer. Banyak platform media sosial dibanjiri dengan video-video menarik yang mencuri perhatian pengguna. Dan tahukah kamu bahwa format video yang paling banyak ditonton saat ini adalah video vertikal? Yup, benar sekali! Platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts telah merevolusi cara kita menonton dan membuat video.
Sejarah Singkat Video Vertikal
Video vertikal sudah ada sejak lama. Format ini sudah ada sejak era kamera video jadul, seperti camcorder  yang ikonik. Namun, popularitasnya baru melonjak dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan meningkatnya penggunaan smartphone. Smartphone dirancang untuk digunakan secara vertikal, sehingga video vertikal terasa lebih natural dan nyaman untuk ditonton di perangkat ini.
Alasan Video Vertikal Menjadi Trend Baru
Perubahan Perilaku Pengguna: Pengguna internet saat ini menghabiskan lebih banyak waktu di smartphone mereka dibandingkan dengan desktop. Dan ketika menggunakan smartphone, mereka cenderung memegang perangkatnya secara vertikal.
Algoritma Platform Media Sosial:Platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts memprioritaskan video vertikal dalam algoritma mereka. Hal ini berarti video vertikal memiliki peluang lebih tinggi untuk muncul di feed pengguna dan mendapatkan lebih banyak views.
Meningkatnya Penggunaan Data Mobile: Video vertikal membutuhkan bandwidth yang lebih sedikit dibandingkan dengan video horizontal. Hal ini penting bagi pengguna yang memiliki data mobile terbatas atau koneksi internet yang lambat.
Kelebihan Menggunakan Video Vertikal:
Menarik Perhatian Lebih Cepat: Di tengah lautan konten horizontal yang berlimpah, video vertikal menonjol dan menarik perhatian pengguna dengan lebih cepat. Hal ini karena format vertikal sesuai dengan cara kita melihat dunia melalui smartphone.
Lebih Mudah Dibuat dan Dikonsumsi: Format vertikal tidak memerlukan peralatan atau keahlian khusus untuk dibuat. Cukup dengan smartphone dan kamera bawaan, kamu sudah bisa menghasilkan video vertikal yang menarik. Selain itu, video vertikal lebih mudah dikonsumsi karena tidak perlu memutar layar smartphone.
Lebih Cocok untuk Mobile: Video vertikal dioptimalkan untuk ditonton di smartphone, yang merupakan perangkat paling banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini berarti video vertikal akan terlihat lebih baik dan lebih nyaman ditonton di smartphone dibandingkan dengan video horizontal.
Lebih Interaktif dan Mendukung Engagement: Format vertikal mendorong interaksi yang lebih tinggi dengan penonton karena lebih mudah dibagikan dan dikomentari. Hal ini dapat meningkatkan engagement dan membangun komunitas yang lebih kuat di sekitar konten kamu.
Kekurangan Video Vertikal yang Perlu Dipertimbangkan:Â
Ruang Lingkup Lebih Sempit: Format vertikal memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dibandingkan dengan format horizontal, sehingga bisa membatasi pilihan pengambilan gambar. Hal ini mungkin menjadi kendala bagi kreator konten yang ingin membuat video dengan banyak subjek atau ingin menampilkan pemandangan yang luas.
Kualitas Bisa Terjejas: Jika tidak dibuat dengan benar, video vertikal bisa terlihat buram atau pecah-pecah. Hal ini karena format vertikal memiliki resolusi yang lebih rendah dibandingkan dengan format horizontal.
Tidak Cocok untuk Semua Konten: Format vertikal tidak cocok untuk semua jenis konten, seperti film atau video dokumenter yang membutuhkan ruang lingkup yang lebih luas untuk menampilkan detail cerita.
Tips Jitu Membuat Video Vertikal untuk pemula
Gunakan Tripod atau Stabilizer: Untuk memastikan video stabil dan tidak goyang, gunakan tripod atau stabilizer. Hal ini sangat penting untuk video dengan banyak gerakan atau transisi.
Pencahayaan yang Cukup: Pastikan video memiliki pencahayaan yang cukup agar terlihat jelas dan menarik. Hindari membuat video di tempat yang terlalu gelap atau terang.
Fokus pada Subjek: Pastikan subjek video selalu berada di tengah frame. Hal ini akan membantu menarik perhatian penonton dan membuat video lebih mudah dipahami.
Gunakan Rule of Thirds: Rule of Thirds adalah teknik komposisi yang membantu kamu menempatkan subjek video dengan lebih menarik. Gunakan grid pada kamera smartphone kamu untuk membantu menerapkan Rule of Thirds.
Edit dengan Kreatif: Gunakan aplikasi editing video untuk menambahkan efek, transisi, dan musik yang menarik. Hal ini akan membuat video kamu lebih hidup dan engaging.
Tambahkan Caption dan Teks: Caption dan teks dapat membantu menjelaskan isi video kamu dan membuatnya lebih mudah dipahami oleh orang yang menontonnya tanpa suara.
Gunakan Hashtag yang Relevan: Hashtag dapat membantu orang menemukan video kamu di platform media sosial. Gunakan hashtag yang relevan dengan niche kamu dan konten video kamu.
Berinteraksi dengan Penonton: Berikan respons terhadap komentar dan pertanyaan dari penonton. Hal ini akan membantu membangun hubungan dengan audi
Kami di PT Sebangku Jaya Abadi terus berinovasi dalam pembuatan video vertikal dalam bentuk animasi dan live, selain itu kami juga sedang proses mengerjakan berbagai media seperti game dan buku yang menggunakan format vertikal mobile agar mudah di akses di smartphone. Kunjungi Marica untuk mendapatkan info yang lebih banyak. Dan subscribe youtube kami untuk mendapatkan video terkait teknologi, pendidikan, bisnis, dan game.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H