[caption id="attachment_249968" align="alignleft" width="300" caption="goal.com"][/caption] Kemarin saya tercengang melihat hasil akhir pertandingan klub raksasa Catalan Barcelona melawan Bayern Munich. Kali ini saya kembali terkejut dengan hasil pertandingan raksasa klub Spanyol Real Madrid melawan Dortmund. Empat Gol terlalu banyak untuk kedua kedua klub dengan jutaan fans di seluruh dunia itu. Jangankan kebobolan empat gol, sekedar kalah jumlah gol saja menjadi suatu hal yang hampir mustahil bagi dua raksasa perkasa. Apalagi tanpa balas, atau hanya mampu membalas satu gol semata wayang. Muller menggila, dua gol dan satu assist. Catalans tenggelam di Allianz Arena. Barcelona dihancurkan seirng langkah besar Bayern menuju final. Bayern Munich memberikan pelajaran pada Barcelona tentang power & speed pada pertandingan Liga Champions. Musim istimewa Bayern berlanjut dengan memberikan Barcelona kekalahan terbesar dalam beberapa tahun ke belakang. Sementara di Signal Iduna Park, Borussia Dortmund yang melipat Real Madrid 4-1. Striker Polandia, Robert Lewandowski, tampil brilian dengan mengemas seluruh empat gol yang bersarang di dalam gawang Diego Lopez. Sementara satu gol balasan El Real, yang sempat menyamakan skor 1-1, dibuat Cristiano Ronaldo. Ikut berempati atas kekalahan ini, iya. Tapi saya pikir memang kedua raksasa itu memang harus kalah (dulu). Sebab sudah terlalu lama bertengger di atas, semakin susah untuk turun ke bawah, dan membuat dinamika persepakbolaan menjadi kurang seru. [caption id="attachment_249966" align="alignleft" width="300" caption="goal.com"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H