Mohon tunggu...
Umarulfaruq Abubakar
Umarulfaruq Abubakar Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Universitas Islam Indonesia - Yogyakarta

Saya menulis bukan karena saya pandai menulis, melainkan karena ada yang ingin saya sampaikan. Saya ingin memberi kepada bangsa ini dan berbagi dengan anak-anak negeri walau hanya dalam sebentuk tulisan. Hitung-hitung juga sebagai deposito amal untuk nanti setelah mati. Salam kenal buat semua. Kenalkan (sambil mengulurkan tangan): saya Umarulfaruq Abubakar, asal Modelomo-Boalemo-Gorontalo.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Takut Kepada Allah

21 Juni 2012   04:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:43 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_189540" align="alignright" width="300" caption="tinta kepedihan"][/caption] 1.Saat godaan syahwat semakin kuat,bujuk rayu nafsu di kanan kiri smkn menjadi,maka kita perlu perisai & benteng pertahanan hati yg kokoh 2.Benteng itu adalah rasa takut kepada Allah. Ia dapat menjadi perisai kokoh yang menjaga diri dari berbagai pelanggaran. Memberi kedamaian 3. Takut kepada Allah adalah sumber keberuntungan hidup. “Dan takutlah kepadaku wahai orang-orang yang berakal agar kalian beruntung” 4. Apa yang membuat kita kuat meninggalkan aneka makanan enak, saat dokter menyatakan kita mengidap suatu penyakit? Itu karena kita takut 5. Allah tidak melarang sesuatu kecuali karena hal itu mengandung bahaya yang besar bagi diri kita. Allah pun melihat apa yang kita lakukan 6. Sepertinya kita lebih meremehkan penglihatan Allah kepada kita dibanding penglihatan orang lain… Padahal Dia hadir begitu dekat… 7. Hal itu kemungkinan besar terjadi karena kurangnya kesadaran dalam hati ini. Kita masih tidak tau; mengapa kita harus takut kepada Allah? 8.Rasa takut kepada Allah terbit dari Ilmu dan Yakin.Semakin kita mengenal Allah, maka rasa takut kita akan meningkat. Mengenal Allah wajib. 9. Dia bisa murka. “Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al-A’raf: 176) 10. Allah yang membuat mata kita sampai sekarang bisa melihat,mampu mencabut penglihatan ini sehingga kita tidak bisa melihat apa-apa lagi. 11.Allah berkuasa membuat kita tuli seketika.Bahkan Allah mampu mencabut nyawa ini dengan tiba-tiba, lalu kita pun terkapar mati tak berdaya 12. “Sesungguhnya adzab Tuhanmu pasti terjadi,tidak seorang pun yang dapat menolaknya” (Ath-Thuur: 7-8) Umar bin Khathab jatuh tersungkur… 13. Begitulah kondisi para sahabat dan ulama-ulama kita. Mereka mengenal Allah, maka mereka pun sangat takut kepada-Nya. Saya perlu belajar. 14. Poin kedua yg seharusnya membuat kita takut kepada Allah adalah hukuman Allah Akibat Dosa yang kita lakukan.Bagai bercak hitam di kain putih 15. Masih Ingatkah kita dosa-dosa pada orang tua yg kerap kali menyakiti hati mereka, dosa mengganggu teman & tetangga?Dan dosa lainnya (◦╯_╰◦) 16.Pernahkah kita mengevaluasi: sudah berapa banyak kita bangun kesiangan sehingga tidak dpt melaksanakan shalat shubuh pd waktunya? (◦╯_╰◦) 17.Kita perlu ingat selalu, bahwa apa pun yang kita lakukan akan kita pertanggungjawabkan. “Waman ya’mal mitsqala dzarratin Syarran yarah.” 18.Kata “yarah” disini bisa berarti dua. 1) dia akan melihat balasannya di akhirat kelak 2) dia akan melihat balasannya ketika di dunia 19.Kebaikan itu memberikan cahaya di wajah, cahaya di dalam hati, keluasan dlm rezeki, kekuatan dalam tubuh, & kecintaan dalam hati manusia. 20. Maksiat memberikan kegelapan di wajah, kegelapan dalam hati, kelemahan dalam tubuh, kekuarangan rezeki, & kebencian di hati orang banyak 21. Bila kita masih belum yakin dengan azab Allah, maka sayangilah diri dan tubuh kita ini yang bisa saja hancur dan binasa karena dosa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun