Mohon tunggu...
Kakek Metal
Kakek Metal Mohon Tunggu... -

Lahir sebelum Indonesia merdeka, ndak mati-mati, sialnya belum pikun.. mata sudah rabun, dibeliken laptop sama cicit, diajari buka Internet, dan dibikinken Kompasiana.. katanya biar ndak kesepian. beginilah jadinya.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Anak Pak Ustad

25 November 2011   06:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:13 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Alkisah ada seorang ustad kondang di kampung kakek sedang ndak enak hati. Dimana kerjanya hari hari hanya murung dan mengurung diri. Yang mana sholat berjamaahpun sudah jarang beliau lakukan lagi. Makan tak mau minum tak hendak. Siang merenung malam menangis. Hal apa yang menyebabkan sang ustad bersedih hati, tak lain adalah gara gara salah satu anaknya telah masuk agama Kristen.

Yang mana orang sekampung sudah berusaha menghibur beliau. Namun ndak satupun ada yang mempan. Dimana akhirnya semua sepakat untuk untuk memanggil kiai sakti yang sangat disegani pak ustad. Barangkali saja pak ustad bisa sadar diri setelah dinasehati kiai sakti.

Ketika waktunya tiba, datanglah kiai sakti berkunjung kerumah pak ustad. Yang mana kemudian pak ustad langsung menubruk kiai sakti sambil menangis sesenggukan dipangkuannya. "Sudahlah ustad, kamu mesti bersyukur hanya satu anakmu yang menjadi Kristen....Tuhan aja tenang tenang punya anak satu satunya masuk Kristen pula", kata kiai sakti santai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun