Yang mana pastilah orang ndak percaya bilamananya akun kakek ini adalah asli. Hal mana dikarenaken wajah kakek yang super flamboyan itu mustinya juga wajah yang ndak orisinil punya. Dimana orang pasti mengira tampang asli kakek tidaklah seganteng itu. Ya sudahlah semua itu kakek terima, apa salahnya membikin para pembaca senang, bisa melampiasken tuduhan tuduhan miringnya kepada kakek yang sudah tua bangka ini.
Gimana kakek ndak berterima kasih kepada Kompasiana, yang mana telah menyediaken sarana buat hobi kakek yang suka usil ini. Dimana bukan cuma itu saja yang menjadikan kakek hepi, kakekpun jadi bisa melampiasken hasrat hasrat psikopat kakek yang memang sudah bawaan bayi. Kakek jadi bisa meludah, memaki dan kentut sembarangan di lapak orang lain tanpa diketahui siapa sebenarnya kakek ini. Hal mana yang demikian tidak mungkin kakek lakuken bilamananya kakek harus membuka jati diri.
Otak kakek yang sudah pikun dan kurang waras ini menjadikan hidup kakek bergairah dengan adanya dunia maya. Dimana sifat bawaan iri dan suka ngerjain orang yang melekat pada diri kakek telah mendapatken wadah yang sempurna di dunia maya. Yang mana kakek sangat gembira bila bisa menggoda dan menyakiti sesama, semakin keki mereka, semakin berbahagialah hati kakek. Hal mana itulah sebabnya yang menjadi bahan pertimbangan kakek ketika memutusken membuat akun kloningan bin abal abal.
Wajah kakek yang macho ini juga bukan merupakan pilihan asal asalan. Yang mana profil ini adalah foto kakek hasil seleksi dari berbagai sudut visual, yang kakek tampilken se Brad Pitt mungkin agar para Kompasianer yang melihat kakek menjadi ternganga karena terpesona sampai keluar ilernya. Hal mana ini adalah untuk melampiasken nafsu narsis yang sudah menjadi trade mark kakek didunia maya maupun dunia nyata. Hal mana ini juga kakek lakuken pada postingan postingan kakek. Dimana semua tulisan kakek, kakek buat seintelek mungkin, se cool mungkin, sebijak mungkin agar bisa menutupi otak abal abal kakek yang IQ jongkoknya sudah ndak ketulungan lagi .
Dimana ini semua kakek sadari bahwa duni maya hanyalah dunia kloningan. Dunia mana sarana buat kakek untuk memuji diri sendiri. Yang mana dunia maya adalah sarana buat kakek untuk merendahkan teman teman kakek sendiri. Bilamananya kakek ingin marah, yang kakek semprot adalah wajah teman kakek sendiri. Bilamananya kakek ingin membenci, yang kakek lukai adalah hati teman kakek sendiri. Bilamananya kakek mengiri, yang paling kakek jelek jelekken adalah teman kakek sendiri. Bilamananya kakek mencinta, kekasih kakek adalah kloningan teman kakek sendiri. Bilamananya kakek merasa bangga, yang tambah besar cuma lubang hidung kakek sendiri.
