Mohon tunggu...
Nurul Damayanti
Nurul Damayanti Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hay, panggil saya Dama 28 tahun. Saya menyukai segala macam kegiatan yang berhubungan dan melibatkan anak-anak. Mengajak anak-anak belajar sambil bermain adalah hal yang menyenangkan bagi saya. Iya bahagia dan membahagiakan. Saya akan mencoba untuk menulis di sini tentang berbagai hal yang ingin saya sampaikan dari pikiran dan pengalaman yang telah saya lakukan. Menyenangkan atau tidak toh juga sudah terjadi kan? So, semoga berkenan yaa. Love, DM

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Maharani

29 September 2023   14:29 Diperbarui: 29 September 2023   15:01 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Salatiga adalah salah satu kota tujuannya. Entah dari mana nama kota ini terbesit di benaknya. Namun keyakinannya terhadap nyamannya kota ini tak pernah patah meski belum pernah singgah di sini. 

Maharani, sebut saja demikian namanya. Seorang gadis dewasa yang memutuskan untuk singgah beberapa waktu di kota kecil bernama Salatiga. Mimpinya mengenai dunia sederhana saja, hanya ingin hidup layaknya manusia normal pada umumnya. Namun, tidak demikian menjadi manusia normal bukan harapan orang-orang di sekitarnya. Itu terlalu mudah! Jadilah bintang! Jadilah lilin untuk menerangi sekitarmu! Demikianlah teriakan-teriakan yang terngiang di telinganya. Harapan muluk yang terkadang mematahkan mimpi Maharani. Secara fisik dia memang sudah dewasa tetapi tidak dengan mentalnya, dia terlalu takut untuk memulai.

Keputusannya untuk ke Salatiga mungkin sebuah pelarian. Pelarian atas harapan besar orang-orang yang ternyata menjadi beban baginya. Dia bahkan tidak tahu akan sampai kapan untuk tinggal di Salatiga. Mungkin saat ini dia sudah mulai merasa nyaman sehingga enggan untuk kembali pulang ke kota asalnya. Banyak hal yang dia temukan di sini. Banyak hal pula yang mampu mengubah dirinya, dari sikap, cara berpakaian sampai pola pikir. Lingkungan positif akan mempengaruhi kita untuk menjadi positif, demikianlah yang dia yakini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun