[caption id="attachment_197878" align="aligncenter" width="300" caption=""][/caption] tigapuluh malam aku terjaga menyambut ar-royyan terbuka menangisi dosa meluapkan luka jelaga jiwa muram kelam hitam desah keluh sendu mencambuk hatiku rinai menitik kian menggerimis menggenangi padangku yang silam apatis Allah, Kau di mana? aku terperosok titik nadir paling terhina deraan ini menggelisahkan tetapkan saja tempat-Mu menguar di paru mengalir pada merah darah menaut di jiwa gagah kubutuh benar seribu malam kemuliaan itu lantas kutabur seribu cinta Semesta-Mu pada luruhan kalbu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H