Ditanggal kelahiranku ini, justru aku ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada sosok wanita yang membuatku ada di dunia ini. Sosok yang tidak pernah pergi meninggalkanku saat aku terpuruk, saat aku terbaring lemah tak berdaya. Walaupun ucapan terimaksih itu tak pernah kukatakn langsung padanya, tapi dalam rasa syukurku selalu kusertakan namanya. Terkadang juga ku lalai menanyakan kabarnya yang jauh disana, serasa sangat menyesal ketika ku ingat keburukanku itu. Namun saat ini aku selalu bersyukur karena masih dapat mendengar suaranya, sekalipun hanya lewat telepon.
Terkadang aku lupa merenungkan makna dibalik tanggal kelahiranku ini. Bertepatan dengan dua puluh tahun yang lalu, saat-saat dimana ibuku dengan susah payah mengeluarkanku dari dalam rahimnya yang suci. Merenungkannya, membuatku ingin selalu membahagiakannya. Semakin tua usianya, membuatku berharap pada Alloh SWT agar aku dapat selalu membuatnya bahagia.
Melahirkan memang nampak sudah menjadi kodrat wanita. Menjerit, menangis, menahan sakit adalah peerjuangan mereka. Dan saat ibuku berjuang untuk mengeluarkanku, Ibuku merasakan kesakitan, kelelahan dan mempertaruhkan nyawanya untukku. Saat ku melihat wajah keriputnya yang dihabiskan untuk membesarkan dan mendidikku, ingin ku marah diriku saat mengingat kekhilafanku yang membuatnya kecewa, sedih bahkan menangis.
Di tanggal yang bersejarah ini, aku ingin mengucapkan terimakasih pada kedua orang tuaku, terkhusus pada ibuku yang selalu mendoakan kebaikan untukku. 20 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk membesarkanku, merawatku, dan mendidikku. Dengan sabar kalian mengajarkanku kemandirian dan akhlak yang baik.
Doaku tuk hari yang penuh sejarah ini:
“ Ya Alloh, Ampunilah dosa kedua orang tuaku, berikanlah kesehatan selalu untuk mereka, lancarkanlah rezeki mereka, jauhkan mereka dari segala mara bahaya, selamatkanlah mereka di dunia dan akhirat, panjangkanlah umur taat mereka kepada-Mu, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi hamba sejak kecil”.
Aamiin . . .
Yogyakarta, 09 januari 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H