Mohon tunggu...
Titah
Titah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Suka memasak semua jenis masakan.menulis cerita kehidupan sehari-hari

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membiasakan Antri Itu Keren!

18 Maret 2023   12:47 Diperbarui: 18 Maret 2023   13:00 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


(Lamongan, 17 Maret 2023)

Dalam kehidupan kita sudah di ajarkan untuk antri bahkan dalam menunggu maut, kita sudah dibiasakan untukenunggu antian. Apalagi dalam kegiatan kita sehari-hari budaya antri sangat di perlukan. Demi kenyamanan diri sendiri dan orang lain kita harus membiasakan antri.  Melalui pengalaman saya, sayabmenyimpukan dari uraian saya berikut ini bahwa  tertib itu keren!

Saya ingin memulai pengalaman saya sewaktu diberikan cobaan ketika orang tua mengalami sakit dan harus berobat ke rumah sakit. Di salah satu rumah sakit yang saya datangi, budaya antri sudah mulai terlihat ketika pendaftaran di loket. Di sana terdapat berbagai macam fasilitas antrian. mulai dari antrian awalan A sampai dengan antrian C.

Untuk antrian dengan awalan A digunakan bagi pasien yang ingin mendaftar secara langsung di loket pendaftaran. Sedangkan untuk antrian dengan awalan B dipakai bagi pasien yang baru pertama kali datang berobat. Dan untuk antrian dengan awalan C digunakan untuk konfirmasi pasien yang sudah mendaftar secara online. Setelah antri di pendaftaran, kita akan menuju antrian selanjutnya yaitu di poli.

Setelah mendapat formulir dari bagian pendaftaran kita akan melihat budaya antri kembali di tiap poli yang ada di rumah sakit ini. Di setiap poli terdapat nomor antrian masing-masing. Contohnya poli rehap medik yang bisanya digunakan untuk pasien yang terapi mulai dari terapi fisik, terapi bicara, terapi jalan dan lain-lain ini menggunakan nomor antrian yang awalannya F. Di poli rehap medik ini, terdapat dua kali antrian, yang dimulai dari antrian konsultasi dokter, kemudian antrian untuk terapi. Meskipun ketika terapi tidak ada nomor urutnya tetapi di sini sangat rapi. Di poli lain juga terdapat antrian yang sama deng kode sesuai nama poli masing-masing.

Budaya antri selanjutnya dapat kita lihat di dalam antrian mengambil obat di apotik. Dalam apotik ini antriannya lebih panjang dan lama dari pada antrian sebelumnya. Kesabaran kita akan di uji dalam mengantri obat karena selain antri penyerahan resep, kita juga harus antri dalam mengambil obat. Akan tetapi, sekarang ini ada fasilitas layanan antar obat yang disediakan rumah sakit dengan bekerja sama dengan  jasa antar guna memudahkan para pasien yang rumahnya jauh dan harus menunggu lama. Sehingga setelah antri resep dapat dititipkan ke jasa antar dan pasien dapat menunggu di rumah untuk kedatangan obatnya.

Dari budaya antri ini kita dapat petik manfaatnya seperti belajar bekerjasama dengan orang yang ada disekitar kita. Kita juga dapat belajar untuk jujur pada diri sendiri dan orang lain. Dari budaya antri ini semoga dapat menjadi pelajaran untuk kita semua. Karena budaya antri ini terlihat sepele namun sangat penting karena dapat mengakibatkan ketertiban dan kedamaian untuk kita semua.

                                                   Oleh: Kak TR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun